Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
adegan dalam film Mickey 17 (dok. Warner Bros. Pictures/Mickey 17)

Intinya sih...

  • Bong Joon Ho kembali dengan film terbarunya, Mickey 17, yang menghadirkan komedi hitam dan kritik sosial terhadap kapitalisme dan eksploitasi tenaga kerja.
  • Film lain seperti High-Rise, Sorry to Bother You, Strawberry Mansion, Biosphere, They Cloned Tyrone, dan Timestalker juga menawarkan pengalaman serupa dalam memadukan fiksi ilmiah dengan komedi hitam.
  • Elemen komedi hitam hadir dalam situasi absurd dan kritik sosial yang tajam di film-film tersebut, memberikan pengalaman menonton yang tak hanya menghibur tetapi juga membuat merenung.

Enam tahun setelah kesuksesan Parasite (2019), sutradara asal Korea Selatan, Bong Joon Ho, akhirnya kembali dengan karya terbarunya, Mickey 17 (2025). Film yang tayang di Indonesia sejak Rabu (5/3/2025) ini mencuri perhatian lewat premisnya yang unik tentang Mickey Barnes (Robert Pattinson), seorang "expendable" yang terus-menerus dikloning di setiap kematiannya dalam misi kolonisasi di sebuah planet. Namun, akibat kesalahan teknis, ia harus berhadapan dengan duplikat dirinya yang lebih rumit.

Di balik lapisan futuristiknya, Mickey 17 menonjolkan elemen komedi hitam yang tajam. Bong Joon Ho dengan cerdas menyelipkan kritik sosial terhadap kapitalisme dan eksploitasi tenaga kerja melalui karakter Mickey yang dianggap dapat "dikorbankan". Situasi absurd yang dialami Mickey, seperti kematian berulang dan interaksinya dengan klon dirinya, menghadirkan humor gelap yang menggelitik sekaligus menohok.

Editorial Team

Tonton lebih seru di