Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film When Harry Met Sally
film When Harry Met Sally (dok. MGM/When Harry Met Sally)

Intinya sih...

  • An Autumn Tale (1998) menghadirkan romansa sederhana di pedesaan Prancis dengan lanskap ladang anggur yang mulai menguning.

  • Submarine (2010) adalah kisah remaja Inggris yang puitis tapi lucu, menampilkan nuansa musim gugur dalam nostalgia masa sekolah.

  • The Double Life of Veronique (1991) menelusuri dua kehidupan perempuan dengan suasana magis dan melankolis, seperti musim gugur itu sendiri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musim gugur sering kali dikaitkan dengan film bertema Halloween. Padahal, banyak film klasik yang berhasil menangkap suasana musim gugur dengan cara yang lebih lembut dan emosional. Film-film ini menghadirkan nuansa daun berguguran dan cahaya sore keemasan tanpa perlu jumpscare atau makhluk mistis.

Bagi kamu yang lebih suka suasana tenang di malam berangin dengan segelas cokelat panas, deretan film berikut bisa jadi pilihan sempurna. Masing-masing menawarkan pemandangan indah, perasaan nostalgia, dan keintiman manusia yang terasa sangat autumn vibes. Inilah lima film bertema musim gugur yang tidak ada hubungannya dengan Halloween.

1. An Autumn Tale (1998)

film An Autumn Tale (dok. Cottage Films/An Autumn Tale)

Éric Rohmer menutup seri Four Seasons miliknya dengan An Autumn Tale, film yang menghadirkan romansa sederhana tapi menghangatkan hati. Ceritanya mengikuti Magali, seorang pembuat anggur yang mencoba menemukan cinta lagi setelah lama menjanda. Dua sahabatnya berusaha menjodohkannya dengan cara mereka masing-masing.

Berlatar di pedesaan Prancis dengan lanskap ladang anggur yang mulai menguning, film ini seperti surat cinta untuk alam dan waktu. Rohmer menangkap transisi musim dengan lembut yakni angin sejuk dan warna daun yang berubah. An Autumn Tale bukan sekadar kisah cinta, tapi juga refleksi tentang perubahan, kesendirian, dan keindahan kesempatan kedua.

2. Submarine (2010)

film Submarine (dok. WarpFilms/Submarine)

Film debut Richard Ayoade ini adalah kisah remaja Inggris yang canggung tapi penuh pesona. Submarine mengikuti Oliver Tate yang sedang belajar menghadapi cinta pertamanya dengan gadis bernama Jordana, sembari berusaha memahami keluarganya yang mulai retak. Gaya visualnya yang khas dan soundtrack dari Arctic Monkeys, membuat film ini terasa puitis tapi tetap lucu.

Nuansa musim gugur terasa di setiap adegannya yang menemani setiap momen penuh perasaan. Film ini seperti nostalgia masa sekolah tentang rasa bingung, rindu, dan harapan yang belum sempat diucapkan. Submarine adalah pilihan tepat untuk kamu yang ingin menonton kisah coming of age dengan sentuhan kehangatan dan humor khas Inggris.

3. The Double Life of Veronique (1991)

film The Double Life of Veronique (Canal+/The Double Life of Veronique)

Karya Krzysztof Kieślowski ini menelusuri dua kehidupan perempuan bernama Weronika dan Véronique, dua jiwa di dua negara berbeda yang tampaknya saling terhubung secara misterius. Tanpa menjelaskan banyak, film ini membiarkan penontonnya larut dalam suasana magis dan melankolis, seolah realitas dan mimpi saling bersinggungan.

Dengan palet warna keemasan dan pencahayaan lembut, The Double Life of Veronique adalah film yang terasa seperti musim gugur itu sendiri yakni indah dan sunyi. Ada perasaan kehilangan yang tak bisa dijelaskan, tapi juga keindahan dalam keheningan. Film ini sempurna ditonton saat hujan turun pelan di luar jendela, bersama cahaya lilin dan pikiran yang melayang.

4. When Harry Met Sally (1989)

film When Harry Met Sally... (dok. Columbia Pictures/When Harry Met Sally...)

Dikenal sebagai salah satu film rom-com terbaik sepanjang masa, When Harry Met Sally mengikuti perjalanan panjang dua sahabat yang akhirnya jatuh cinta. Dengan naskah tajam dari Nora Ephron dan akting menawan dari Billy Crystal dan Meg Ryan, film ini menampilkan dinamika hubungan yang realistis tapi tetap menghangatkan hati.

Meski tidak seluruhnya berlatar musim gugur, film ini dipenuhi dengan adegan khas musim itu. Seperti berjalan di taman New York dengan daun oranye berguguran hingga momen di bawah sinar matahari sore. When Harry Met Sally menghadirkan romansa lembut dan hangat, cocok untuk ditonton di malam-malam dingin saat butuh sesuatu yang membuatmu tersenyum lagi.

5. Autumn Sonata (1978)

film Autumn Sonata (dok. Persona Film/Autumn Sonata)

Autumn Sonata mempertemukan dua legenda yakni sutradara Ingmar Bergman dan aktris Ingrid Bergman dalam film yang sangat emosional. Ceritanya berpusat pada hubungan rumit antara seorang ibu pianis terkenal dan anak perempuannya yang penuh luka batin. Lewat dialog intens dan sinematografi memukau dari Sven Nykvist, film ini tentang cinta yang tak pernah tersampaikan.

Alih-alih menggambarkan musim gugur sebagai latar yang romantis, film ini memanfaatkannya sebagai simbol akhir dan refleksi. Warna oranye dan keemasan di setiap adegan mencerminkan perasaan suram tapi indah. Autumn Sonata adalah pilihan sempurna bagi penonton yang mencari film dalam dan menyentuh, bukan sekadar hiburan musiman.

Kelima film ini membuktikan bahwa musim gugur bukan hanya tentang Halloween atau hal-hal menakutkan. Di balik daun-daun yang berguguran, ada kisah tentang cinta, kehilangan, dan pencarian makna hidup yang tak kalah menarik untuk disimak. Tertarik menontonya untuk menemani santai di akhir pekan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team