Gintama: 5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Sakata Gintoki

Sangat jelas bahwa Gintoki memiliki beberapa sifat negatif, dan salah satu yang paling menonjol adalah sifat sadisnya. Sadisme adalah salah satu sifat yang sering dimiliki oleh para karakter anime, dan biasanya, hal tersebut tidak diterima dengan baik oleh para penggemar.

Selama seri berlangsung, Gintoki sering memperlakukan Kagura dan Shinpachi dengan hina. Gintoki juga sangat menikmati pertarungan yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang sadis. Berkat sifatnya yang sadis, tak mengherankan jika Gintoki dijuluki sebagai Shiroyasha.

Tentu saja, ini hanyalah sebuah lelucon yang ditampilkan dalam salah satu arc dalam seri ini. Untuk memberikan pelajaran dan membuat Gintoki berhenti meminum alkohol, Otae, Otose, Hasegawa, dan yang lainnya bekerja sama dan mengaku bahwa Gintoki meniduri semua orang yang ada di pesta saat dirinya sudah mabuk berat.

Namun, dari semua orang yang mengaku demikian, hal yang paling mengejutkan adalah di mana Hasegawa juga mengaku bahwa dirinya adalah salah satu orang yang tidur dengan Gintoki saat dirinya mabuk berat. Hal tersebut tentunya sangat membuat penggemar terkejut dan kebingungan.

Yoshida Shoyo adalah kepala sekolah swasta Shoka Sonjuku yang sudah mengajar sebagian besar karakter utama dalam seri ini. Shoyo telah menjadi karakter yang paling disukai oleh penggemar karena kepribadiannya yang sangat ramah.

Di sebuah pertempuran, Tendoshu berhasil menangkap Gintoki bersama Takasugi dan Katsura. Kemudian, kelompok Amanto memaksa Gintoki untuk memilih satu pilihan, antara membunuh teman-temannya atau gurunya sendiri. Hingga saat ini, hal tersebut masih menjadi keputusan tersulit yang harus diambil oleh Gintoki.

Pedang kayu Gintoki bukanlah pedang kayu biasa. Pedangnya terbuat dari pohon yang sudah tumbuh selama ribuan tahun di planet lain. Menurut Gintoki, pedang tersebut sangat kuat karena dapat memotong apa saja.

Sepanjang seri berlangsung, kita sudah melihat pedangnya hancur berkali-kali. Meskipun begitu, tulisan "Danau Toya" di pedangnya tidak pernah hilang, meskipun ia sudah mengganti pedangnya berkali-kali. Rupanya, Gintoki memiliki alasan mengapa dirinya selalu meminta penjual untuk menulis "Danau Toya" di pedang yang akan ia beli.

Gintoki pertama kali membeli pedang kayu di Danau Toya dalam perjalanannya menuju sekolahnya. Mungkin, hal tersebut hingga kini masih menjadi kenangan terindah yang tidak dapat ia lupakan.

Dalam film Gintama: The Movie: The Final Chapter: Be Forever Yorozuya, Gintoki bekerja di sebuah bioskop dan berusaha untuk menangkap pencuri film. Namun, saat Gintoki berhasil menangkap pencuri tersebut, secara tak terduga pencuri tersebut membawa Gintoki ke masa depan.

Mengejutkannya lagi, Gintoki datang ke masa di mana dirinya sudah meninggal. Gintoki menyamar dan bertemu dengan Kagura dan Shinpachi yang sedang berduka. Hal tersebut tentunya membuat para penggemar bersedih, karena pada akhirnya Gintoki juga harus mati.

Terkadang, Gintoki memang dapat menjadi menyebalkan dan bersifat berlebihan, terutama kepada karyawannya. Meskipun begitu, Gintoki tetaplah menjadi sosok yang dicintai oleh teman-temannya dan para penggemar. Bagaimana pendapatmu tentang karakter yang satu ini?