Green Day jadi perbincangan hangat seiring penampilan mereka sebagai salah satu headliners (penampil utama) di festival musik Coachella 2025 pada Sabtu malam (13/4/2025) lalu. Pertama, Green Day ikut disebut terkait keputusan Charli XCX mengenakan sash bertuliskan "Miss Should be the Headliner". Kesengajaan Charli XCX dianggap arogan dan tidak dewasa karena terkesan tak menghargai Green Day sebagai musisi yang lebih senior.
Kedua, karena keputusan mereka mengganti salah satu bait dalam lirik lagu "Jesus of Suburbia" dengan kalimat,“Runnin’ away from pain, like the kids from Palestine." Itu adalah modifikasi dari lirik orisinalnya yang berbunyi, “Runnin’ away from pain when you’ve been victimized.”
Keputusan mereka menyenggol isu genosida di Palestina membagi audiens jadi dua kubu, pro dan kontra. Namun, sebenarnya buat penggemar setia Green Day, kebiasaan mereka menyelipkan pesan politik bukan sesuatu yang mengejutkan. Mengapa? Mari bahas lebih jauh soal Green Day, musik punk, dan aktivisme politik mereka.