Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hamish Daud Comeback Main Film Setelah 8 Tahun, Coba Genre Horor.jpg
Potret Hamish Daud (dok. instagram.com/hamishdw)

Setelah cukup lama menepi dari sorotan layar lebar, Hamish Daud akhirnya kembali ke dunia seni peran. Comeback ini terasa spesial karena menandai langkah baru dalam kariernya, juga fase hidup yang kini ia jalani.

Hamish sendiri identik dengan film-film rom-com sebagai karakter pria matang. Karena itu, kepulangannya ke layar lebar setelah delapan tahun vakum langsung mencuri perhatian, apalagi dengan pilihan genre yang berbeda.

1. Hamish Daud terakhir membintangi film panjang di tahun 2017

Hamish Daud di film Trinity, The Nekad Traveler (dok. Starvision Plus/Trinity, The Nekad Traveler)

Tahun 2017 menjadi penanda terakhir Hamish tampil di film panjang. Ia membintangi Critical Eleven (2017), adaptasi novel laris karya Ika Natassa, dengan memerankan Donny, sahabat dari karakter utama. Meski bukan pemeran sentral, kehadirannya cukup membekas di tengah drama emosional film tersebut.

Di tahun yang sama, Hamish juga tampil dalam Trinity, The Nekad Traveler (2017). Lewat peran Paul, seorang fotografer dan petualang, Hamish seolah memerankan dirinya sendiri yang dikenal sebagai pencinta alam dan traveler. Kesuksesan film ini berlanjut hingga sekuelnya, Trinity Traveler (2019), yang kemudian menjadi salah satu peran ikonik dalam kariernya.

2. Untuk pertama kalinya, Hamish main di film horor

Setelah cukup lama vakum, aktor kelahiran Australia ini kembali dengan kejutan. Bukan drama atau romansa, Hamish justru memilih genre horor sebagai proyek layar lebar terbarunya. Ia dipastikan membintangi film Malam 3 Yasinan yang dijadwalkan rilis pada awal 2026.

Film ini menjadi debut horor Hamish Daud sepanjang karier aktingnya. Langkah tersebut menandai evolusi peran setelah lebih dari satu dekade berkarya di industri perfilman Indonesia. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Hamish membagikan teaser film tersebut dengan caption:

"Malapetaka sebuah keluarga terpandang akibat keangkuhan keserakahan & nafsu, apa yang sebenernya terjadi dengan kematian Sara?"

Isyarat cerita kelam dan atmosfer mencekam ini memperlihatkan sisi baru Hamish yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Seperti apa aktingnya nanti? Kita tunggu saja.

3. Perjalanan karier akting Hamish Daud

Hamish Daud di film Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (dok. Soraya Intercine Films/Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh)

Hamish Daud memulai debutnya di dunia film lewat proyek omnibus Rectoverso (2013). Dalam segmen berjudul Hanya Isyarat, ia memerankan karakter Raga. Meski hanya muncul dalam satu bagian, penampilannya di film adaptasi karya Dewi Lestari tersebut membuka pintu bagi karier aktingnya.

Namanya semakin dikenal luas setahun kemudian saat memerankan Dimas dalam film Supernova (2014), yang juga diadaptasi dari novel populer Dewi Lestari. Peran ini menjadi pijakan penting yang mengukuhkan eksistensinya di perfilman Indonesia.

Secara keseluruhan, Hamish Daud telah terlibat dalam sepuluh film, termasuk mengisi suara untuk film animasi Riki Rhino (2020). Kini, lewat Malam 3 Yasinan, ia siap membuka babak baru dalam kariernya dengan genre yang jauh lebih gelap dan intens.

Editorial Team