Sebagai informasi, Zaskia Adya Mecca dan beberapa Warga Negara Indonesia mengikuti Global March to Gaza secara resmi di bawah kontingen Malaysia. Hal tersebut karena Zaskia Adya Mecca dan kawan-kawan telat mendaftar sehingga tidak dapat menambah perwakilan utama atas nama Indonesia. Hal tersebut tak mengapa asalkan mereka bisa berpartisipasi pada long march tersebut.
Meski proses imigrasi berjalan lancar, namun diakui Zaskia Adya Mecca, situasi di Kairo terlihat berbeda kala itu. Di bandara ia sudah melihat beberapa peserta long march dari berbagai negara langsung dideportasi kala itu. Begitu sampai di hotel, polisi pun sudah siap mencatat identitas Zaskia Adya Mecca dan kawan-kawan.
Pada jam 7 pagi, ada sekitar 3 mobil polisi melakukan sweeping di hotel tempat Zaskia Adya Mecca dan teman-teman menginap. Hal tersebut karena adanya adanya pernyataan bahwa para peserta long march dianggap ilegal dan polisi berhak menangkap peserta long march. Alhasil, ada beberapa bule yang dibawa oleh mobil polisi.
Meski sudah bernegosiasi, suasana yang dialami Zaskia Adya Mecca dan kawan-kawan pun semakin sulit. Mereka menjadi sulit bergerak karena ada sekitar 20 polisi, intel, mobil polisi bahkan mobil tahanan bersiap di depan bus, khusus mengawasi pergerakan Zaskia Adya Mecca dan kawan-kawan yang berjumlah 10 orang. Namun meski begitu, Zaskia Adya Mecca mengabarkan bahwa keadaan mereka di Mesir baik-baik saja.