“Ayo nonton film Sunyi”
“Apa itu?”
“Film Indonesia”
“Gak ah, gak suka film Indonesia!”
Tanpa sadar statement seperti “Film Indonesia pasti gak bagus,”, “Film Indonesia ngebosenin,”, “Ceritanya gitu-gitu aja,” dan lain sebagainya berubah jadi mindset yang selalu dipercaya sebagai sebuah fakta yang mutlak. Tanpa repot-repot mau lihat trailer atau baca reviewnya dulu, orang akan dengan mudah langsung menolak mentah-mentah untuk nonton film Indonesia.
Memang sih, namanya nonton bioskop yang harus mengeluarkan uang kisaran Rp30 ribu hingga Rp50 ribu sekali nonton, bakalan sayang kalau dihabiskan untuk menyaksikan sesuatu yang gak disukai. Tapi, bagaimana kita bisa suka kalau gak coba mengenal dulu? Dibanding percaya dengan label yang sudah menjamur tentang film Indonesia, kenapa gak coba buktikan sendiri dulu dengan nonton satu dua filmnya?
Sebenarnya ada banyak banget film Indonesia yang punya kualitas bagus dan layak tonton. Ide ceritanya juga harus diakui mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Ambil contoh, dulu film horor Indonesia sarat dengan pornografi, menonjolkan ‘keseksian’ pemain tanpa mengedepankan makna cerita demi menggaet banyak penonton. Tapi sekarang? Hal itu sudah tidak ditemukan lagi.
Film horor Indonesia lebih masuk akal dan relatable dengan kehidupan sehari-hari. Walau kualitas teknis terhadap genre tertentu masih gak bisa disamakan dengan film luar, tapi setidaknya harus diakui bahwa film kita mengalami banyak kemajuan.