Selama ini Teuku Adifitrian lebih dikenal sebagai Tompi. Ia populer sebagai penyanyi aliran jazz yang melejit sejak tahun 2005.Tak hanya populer sebagai penyanyi, Tompi juga dikenal masyarakat sebagai seorang dokter bedah plastik. Bahkan, ia juga mempunyai klinik sendiri di bilangan Jakarta Selatan.
Kompetensi dokter lulusan Universitas Indonesia ini bahkan membuatnya menjadi saksi dalam sidang kasus berita hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Yuk, tengok fakta dan profil tentang dokter Tompi
Tompi terlahir dengan nama Teuku Adifitrian pada 22 September 1978 di Lhokseumawe, Daerah Istimewa Aceh. Ia menghabiskan masa kecilnya di sana sebelum hijrah ke Jakarta pada 1997 untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia.
Pada 1 September 2006, Tompi melepas masa lajang dengan menikahi Arti Indira. Dari rumah tangga harmonis ini, keduanya dikaruniai tiga orang anak. Mereka adalah Cut Malaka Ayesha, Teuku Zakarizein, dan Teuku Omar Dakari.
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ia pun melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar spesialis. Pada 2010 Tompi berhasil menyabet gelar spesialis bedah plastik dari universitas yang sama.
Walau memiliki bakat di bidang tarik suara, namun pelantun "Menghujam Jantungku" ini sama sekali tak pernah meninggalkan dunia kedokteran. Ia pernah menjalani praktik dokter umum di Rumah Sakit Koja Tanjung Priok, menjadi dokter okupasi di PT. National Panasonic, dan juga menjadi dokter untuk Kedutaan Besar Amerika di Indonesia.
Setelah mendapat gelar spesialis, Tompi juga membuka klinik spesial untuk bedah estetik bernama BeYOUtiful Aesthetic Clinic di bilangan Jakarta Selatan.
Tompi mengembangkan bakatnya di bidang tarik suara sejak masih mahasiswa. Warna vokalnya mendapat banyak pengaruh dari musik khas Aceh dan lantunan ayat suci Al Qur'an.
Semasa kuliah, ia mulai memberanikan diri untuk tampil di muka umum. Kemampuannya juga mendapat pengaruh dari bimbingan guru vokal seperti Bertha dan Tjut Nyak Deviana.
Tak hanya puas menyanyi, Tompi juga mengembangkan bakatnya dalam menciptakan lagu. Ia pun mulai menjajal menulis lagu di masa-masa senggangnya dan berhasil. Inspirasi Tompi biasanya berasal dari pengalaman pribadi atau dari orang terdekatnya.
Sejak tahun 2003 hingga saat ini ia telah berhasil merilis sembilan album. Tak hanya musik pop jazz, Tompi juga merambah dunia musik religi dengan menelurkan dua album Ramadan berjudul "Soulful Ramadan" (2006) dan "Sounds of Ramadan" (2011).
Pada Oktober 2018, Tompi terlibat adu argumen dengan politisi Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Twitter. Ia berusaha meluruskan bahwa klaim Ratna Sarumpaet telah mengalami pemukulan yang diusung dua politikus tersebut salah.
Dengan latar belakangnya sebagai dokter bedah plastik, Tompi menganalisa foto-foto Ratna Sarumpaet dan membeberkan bukti-bukti yang diketahuinya. Tak lama kemudian terungkap bahwa luka yang dialami Ratna Sarumpaet memang merupakan hasil dari prosedur bedah plastik, alih-alih korban pemukulan.
Pada 23 April 2019 Tompi dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpaet mengaku bahwa Tompi adalah sosok yang membuatnya sadar untuk berhenti berbohong pada Oktober lalu. "Saya tidak tahu kenapa saudara Tompi ini ada di sini ya, karena sebenarnya dialah yang menyelamatkan dan menyadarkan saya untuk berhenti berbohong," ujar Ratna di persidangan.