Shoto menangis. (dok. Bones/My Hero Academia)
Sebagai orang yang telah membuat keluarganya sendiri menjadi disfungsional, Enji Todoroki atau Endeavour memang tidak akur dengan anak-anaknya. Namun, dari semua anak Endeavour, Shoto bisa dibilang sebagai anak yang paling membenci ayahnya. Bagaimana tidak, sejak lahir, Endeavour tidak pernah memperlakukan Shoto sebagai anaknya.
Terlahir dengan Quirk yang diharapkan Endeavour, Shoto hanyalah proyek untuk mengejar ambisi Endeavour, yakni melampaui All Might. Sejak Shoto lahir, Endeavour mulai mengabaikan keluarganya. Fokus Endeavour saat itu hanyalah menyiksa Shoto dengan pelatihan yang brutal sehingga keluarga Todoroki mulai terpecah belah.
Shoto bahkan dijauhkan dengan kakak-kakaknya karena Endeavour menganggap anak-anaknya yang lain hanyalah produk gagal. Tak hanya anak-anaknya, istri Endeavour, Rei, juga terdampak oleh perlakuan Endeavour. Karena perlakuan Endeavour, Rei akhirnya mengalami masalah kesehatan mental sampai dirinya tidak sengaja menyiram Shoto dengan air panas.
Hal tersebut menimbulkan trauma yang mendalam di hati Shoto. Ini menjadi alasan kenapa Shoto tidak mau menggunakan kekuatan api yang diwariskan oleh ayahnya. Meski Endeavour mencoba untuk membangun kembali keluarganya, trauma yang ditinggalkan oleh Endeavour sudah terlalu dalam.