Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan Upin & Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

“Cuai, Cuai, Cuai” adalah salah satu judul episode dalam serial kartun Upin & Ipin. Episode ini menceritakan tentang kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan Upin dan Ipin beserta akibatnya.

Jika dalam episode “Cuai, Cuai, Cuai” kecerobohan Upin dan Ipin merugikan diri mereka sendiri, maka berbeda dengan beberapa kecerobohan di bawah ini yang justru merugikan Kak Ros. Parahnya, kali ini Upin dan Ipin melakukan kecerobohan pada barang berharga milik Kak Ros.

1. Mengotori buku bertanda tangan penulis asli

cuplikan Upin & Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

Di episode “Kartunis Legenda” Kak Ros diceritakan mengoleksi semua buku-buku yang ditulis oleh Dato’ Lat. Untuk melengkapi koleksinya tersebut, Kak Ros bersusah payah mendapatkan buku “The Kampung Boy” disertai tanda tangan sang penulis. Upin dan Ipin yang kagum dengan isi buku tersebut kemudian meminta izin Kak Ros untuk menunjukkannya kepada teman-teman mereka. Namun, saat Kak Ros mengizinkan mereka, Upin dan Ipin tak menjaga buku tersebut dengan baik. Buku kesayangan Kak Ros itu terjatuh ke genangan lumpur dan menjadi kotor. Beruntungnya, Upin dan Ipin berhasil mengganti buku “The Kampung Boy” dengan buku baru lengkap dengan tanda tangan Dato Lat.

2. Menghilangkan perangko mawar putih

cuplikan Upin & Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

Selain buku, Kak Ros juga mengoleksi perangko-perangko lama dengan bermacam-macam gambar. Mulai dari bunga mawar, bunga kertas, bunga anggrek, sampai bunga tahi ayam, semua Kak Ros simpan dengan baik dalam album koleksi perangko miliknya. Dari seluruh perangko miliknya, Kak Ros sangat menyayangi perangko bergambar bunga mawar putih yang ia beli dengan harga mahal.

Upin dan Ipin pernah meminta satu perangko Kak Ros yang kebetulan berserakan di atas meja. Tanpa memastikan terlebih dahulu, mereka mengambil perangko yang salah dan merupakan perangko kesayangan Kak Ros. Kecerobohan Upin dan Ipin masih berlanjut saat perangko tersebut hilang dan tak kunjung ditemukan. Nasib baiknya, Opah berhasil menemukan perangko tersebut di saku celana Upin.

3. Merusakkan payung kesayangan Kak Ros

cuplikan Upin & Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

Kak Ros mempunyai payung kesayangan berwarna kuning yang tak boleh dipakai siapapun termasuk Upin dan Ipin. Di episode “Bila Hujan Turun”, Upin dan Ipin berinisiatif mengantarkan payung tersebut kepada Kak Ros yang terjebak hujan saat berbelanja di kedai. Malangnya, niat baik Upin dan Ipin malah membuat mereka harus menghadapi kemarahan Kak Ros. Bukan tanpa sebab, Upin dan Ipin merusakkan payung kesayangan Kak Ros saat dalam perjalanan menuju kedai. Badan Kak Ros pun dibasahi air hujan karena payung kesayangannya tak lagi berfungsi.

4. Menyobekkan kipas lipat Kak Ros

cuplikan Upin & Ipin (youtube.com/Les' Copaque Production)

Dalam episode “Indahnya Ramadan”, diperlihatkan momen Upin dan Ipin yang merasa tak nyaman karena cuaca panas. Saat itu kipas angin di rumah mereka tengah rusak. Melihat Kak Ros asyik menggunakan kipas lipat miliknya, Upin dan Ipin kemudian mengambilnya tanpa izin.

Tak lama, Upin dan Ipin melakukan kecerobohan dengan menyobekkan kipas Kak Ros saat memperebutkannya. Parahnya, Upin dan Ipin mengembalikan kipas tersebut tanpa memberitahu Kak Ros. Namun, Kak Ros yang mengetahui perbuatan kedua adiknya itu kemudian menegur mereka. Akhirnya, Upin dan Ipin mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf pada Kak Ros.

Melihat sederetan kecerobohan Upin dan Ipin pada barang berharga milik Kak Ros, tentunya perilaku tersebut tidak dibenarkan. Perlu diingat, baik itu barang milik sendiri atau barang yang dipinjam dari orang lain, kita harus menjaganya dengan baik. Sebab, meski menurutmu itu barang biasa, bisa saja bagi orang lain adalah barang yang sangat berharga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team