Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster film Lampir (instagram.com/film.lampir)

Jakarta, IDN Times - Lampir mengajak pecinta film Indonesia untuk kembali masuk ke dunia horor. Film yang disutradarai oleh Kenny Gulardi ini membawa penonton untuk menyelami cerita tentang iblis bernama Lampir.

Haus akan kecantikan abadi, setiap 10 tahun ia akan mencari inang baru untuk ditempati dan membunuh yang lain demi obsesinya itu.

Mulai tayang pada 14 Februari 2024, apakah kamu sudah menonton filmnya? Jika belum dan sedang mencari referensi, berikut empat kelebihan dan kekurangan film Lampir.

1. Plotnya mudah ditebak membuat cerita Lampir jadi kurang menarik

cuplikan film Lampir (instagram.com/film.lampir)

Ketika menonton filmnya, sudah bisa dipastikan kamu dapat menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Baik itu nasib tokohnya atau kapan sosok hantunya akan keluar.

Lampir merajut ceritanya dari sekelompok sahabat yang pergi healing bersama. Di mana satu per satu dari mereka akan meninggal dan hanya menyisakan satu orang yang selamat. Mudah ditebak akan dibawa ke mana alurnya, bukan?

Ya, hal itulah yang akan kamu rasakan ketika menonton filmnya. Sebab sudah bisa menebak apa yang akan terjadi, pengemasan cerita film Lampir pun jadi kurang menarik.

Kekurangan lain dari cerita film Lampir adalah narasinya yang bisa dikatakan gagal. Lampir gagal membangun narasi mengenai motif utama sang iblis mencari inang baru hingga apa alasan terbesar mengapa ia harus menghabisi korbannya. Hal itu tidak disajikan sebagai inti cerita, melainkan hanya tersirat saja.

Filmnya lebih berfokus pada adegan kelima sahabat yang berusaha mencari cara keluar dari sarang Lampir, serta bagaimana satu per satu dari mereka harus meregang nyawa. Sangat basic dan membosankan.

2. Film horor yang horornya gak berasa

Editorial Team

Tonton lebih seru di