cuplikan film Love You to Debt (facebook.com/GMMTV)
Bright Vachirawit dan Yaya Urassaya Sperbund didapuk menjadi dua pemeran utamanya. Keduanya pun nantinya akan terlibat kisah benci jadi cinta sehingga akan ada perubahan emosi yang cukup signifikan dari karakter keduanya. Mulai dari saling tak tertarik, risi, hingga akhirnya sama-sama saling mencintai.
Sayangnya, meski chemistry Bright dan Yaya cukup baik, tapi akting yang ditampilkan keduanya dalam film tidak seimbang. Yaya yang memerankan karakter Im dengan segala permasalahan utang piutang, dituntut menampilkan akting yang kompleks, dan ia mampu melakukan itu dengan baik.
Meski Im tidak berteriak atau menangis tersedu-sedu, penonton bisa tahu jika karakter tersebut punya rasa marah, sedih, kecewa, dan frustasi yang berkecamuk. Ketika ia tersenyum dan tertawa, penonton seolah ikut diajak berbahagia dengan cara yang sederhana.
Namun, hal-hal seperti itu tidak dapat benar-benar dieksekusi dengan baik oleh Bright Vachirawit. Sebab, di adegan-adegan tertentu, penulis sempat menangkap mikro ekspresi Bright yang tidak sesuai dengan adegan yang sedang ditampilkan.
Misalnya, ketika adegan mendengarkan lawan mainnya sedang berbicara, kamera mulai melakukan pengambilan gambar close up kepada Brigth, di situlah mikro ekspresi seperti ia sedang tidak fokus dengan adegan yang dimainkan akan terjadi. Meski hanya per sekian detik, tapi itu tidak terjadi hanya sekali saja melainkan beberapa kali.
Meski begitu, bukan berarti akting Bright Vachirawit tidak bagus. Karakter Bo yang bad boy, urakan, tapi memiliki hati yang hangat dieksekusi cukup baik oleh Bright. Bisa dikatakan, memerankan karakter Bo memperlihatkan sisi akting yang lebih segar dari seorang Bright Vachirawit.