Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Trinil: Kembalikan Tubuhku (dok. Cinepolis Indonesia/Trinil: Kembalikan Tubuhku)

Hanung Bramantyo akhirnya kembali menggarap horor lewat perilisan film Trinil: Kembalikan Tubuhku. Mengisahkan Rara dan Sutan yang dihantui oleh kuyang, ternyata ada kisah kelam di balik kemunculan hantu tersebut.

Nah, untuk kamu yang penasaran mengenai ulasan comeback Hanung di genre horor, yuk, simak ulasan selengkapnya. Buat kamu yang takut spoiler, artikel berikut aman untuk dibaca, kok!

1. Kelebihan film Trinil: Kembalikan Tubuhku

Fattah Amin di film Trinil: Balekno Gembungku (dok. Dapur Film/Trinil: Balekno Gembungku)

Film Trinil: Kembalikan Tubuhku memiliki plot yang kuat di awal penayangannya. Penonton dibuat penasaran oleh kejadian sebenarnya di balik sosok hantu berkepala buntung ini. Terlebih, lewat hubungan Rahayu Saunder, atau dipanggil Ndoro Ayu, dengan kuyang tersebut.

Sudut pandang dalam film ini juga ikut dimainkan dengan baik. Tentu, biasanya kita berada di pihak manusia, Hanung memberikan kesempatan penonton melihat point of view dari sang hantu.

Kemunculan Wulan Guritno di Trinil: Kembalikan Tubuhku juga cukup sukses menuai sorotan. Gaya hingga aura gelapnya yang kuat cukup bikin penonton ikut terpesona masuk ke dalam karakter Rahayu.

2. Kekurangan film Trinil: Kembalikan Tubuhku

Carmela van der Kruk di film Trinil: Balekno Gembungku (dok. Dapur Film/Trinil: Balekno Gembungku)

Di tengah premis cerita yang menarik, sayangnya sosok Rahayu yang mistis ini masih kurang digali. Padahal, pesona Wulan Guritno sebagai Rahayu rasanya bisa dieksplor lebih jauh lagi.

Penampilan Carmela van der Kruk sebagai pemeran utama juga terkadang terasa masih berada dalam skala sinetron horor. Namun sebagai film horor perdananya, Carmela menunjukkan akting yang cukup berpotensi.

Trinil: Kembalikan Tubuhku ini mengambil latar tahun 1970-an dan ditunjukkan dengan properti hingga gaya para karakter. Namun, sayangnya beberapa gaya rambut dari tokoh Sutan dan Yusuf cukup membuat salah fokus penonton.

3. Alasan untuk menonton film Trinil: Kembalikan Tubuhku

film Trinil: Balekno Gembungku (dok. Dapur Film/Trinil: Balekno Gembungku)

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, film Trinil: Kembalikan Tubuhku masih menawarkan plot yang bisa dinikmati. Terlebih, rahasia di balik menghilangnya Ndoro Rahayu yang diselidiki oleh Yusuf berhasil membuat penonton penasaran.

Film berdurasi 1 jam 41 menit ini juga masih dapat menghibur. Untuk kamu yang merasa mudah takut, Trinil: Kembalikan Tubuhku tidak akan terlalu membuatmu sulit tidur di malam hari.

Akhir film ini juga memiliki akhir yang masih menimbulkan pertanyaan bagi penonton. Buat kamu yang penasaran, filmTrinil: Kembalikan Tubuhku telah tayang di bioskop sejak Kamis (4/1/2024).

Editorial Team