Instagram.com/nicholassaputra
Banyak tempat pemukiman masyarakat adat yang hingga kini dijadikan tujuan pariwisata. Dengan ini, turis bisa mengenal lebih dekat kehidupan mereka yang selama ini jarang diketahui banyak orang.
Namun pada praktiknya, kebanyakan para turis hanya sekadar foto-foto dan mencari spot yang Instagramable saja. Tapi mereka tidak menikmati makna dan esensi dari kunjungan tersebut.
"Kalau cuma foto-foto, tidak ada makna atau esensi yang terjadi antara turis dan masyarakat adat. Tapi jika ada pertukaran informasi, turis jadi bisa belajar, begitu juga sebaliknya. Ini penting untuk difasilitasi. Banyak jenis wisata yang tidak cuma sekadar foto-foto tapi juga berinteraksi. Saya rasa ini yang kurang," katanya.
Nicholas juga berkomentar soal peran influencer sosial media dan tokoh publik pada masyarakat adat. Menanggapi hal ini, Nicholas berpendapat harusnya mereka punya peran yang besar.
Paling tidak, influencer dan sejenisnya berperan besar mengedukasi mulai dari diri mereka sendiri. Baru kemudian bisa diturunkan ke masyarakat umum yang juga pengikutnya.
"Tapi yang paling penting adalah masyarakat yang jaraknya jauh dengan kehidupan masyarakat adat, harusnya bisa terkoneksi baik secara fisik maupun virtual. Itulah fungsinya infrastruktur. Pandangan kita harus terbalik. Semestinya kita yang harus belajar kepada masyarakat adat untuk menjaga indonesia," tutup Nicholas Saputra.
Siapa nih yang setuju dengan Nicholas Saputra? Masyarakat adat adalah sebenar-benarnya masyarakat yang menjaga kelestarian Indonesia. Tentu saja, masyarakat adat adalah bagian penting dari Tanah Air.