cuplikan serial WandaVision (dok. Marvel/WandaVision)
Sejak serial WandaVision, Agatha sudah disebutkan menyerap kekuatan sihir milik orang lain yang dianggapnya tidak layak memiliki kekuatan tersebut. Seperti halnya Wanda yang menggunakan chaos magic dari bakat alami yang justru tidak bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri, bukan dari hasil belajar selama ratusan tahun seperti halnya Agatha. Agatha pun menganggap bahwa Wanda tidak layak mendapatkan titel sebagai Scarlet Witch dan memiliki kekuatan sebesar chaos magic tersebut.
Namun, jika menilik dari adegan saat Agatha menyerap kekuatan sihir perlindungan milik Alice di serial Agatha All Along, kemungkinan besar tidak hanya soal penyihir yang dianggapnya tidak layak memiliki kekuatan sihir tesebut semata, melainkan kekuatan penyerapan ini juga disesuaikan dengan agenda pribadinya. Sebagai seseorang yang keji dan ambisius, Agatha tentu akan memanfaatkan peluang apa pun yang ada dihadapannya untuk menambah atau mendapatkan kembali kekuatan sihirnya, sekalipun itu harus menelan korban dengan menyerap kekuatan sihir milik rekannya sendiri.
Hal ini juga didukung dengan momen saat Agatha menggunakan kekuatan penyerapannya saat dieksekusi oleh saudara-saudara perempuan dan ibunya, Evanora, saat Persidangan Penyihir Salem di serial WandaVision. Momen tersebut juga membuktikan bahwa Agatha tidak pandang bulu terhadap korban yang diserapnya, sekalipun itu adalah keluarganya.
Rio Vidal dalam episode 5 serial Agatha All Along juga sudah menguatkan hal tersebut jika Agatha merupakan penyihir paling banyak membunuh orang. Maka dari itu, ujian ketiga Witches' Road terkait papan ouija pemanggil arwah tersebut memang bisa ditujukan untuk Agatha sebagai media penghubung antara Agatha dengan arwah korban yang dihabisinya.
Karakter Agatha yang merasa dirinya pantas untuk mengambil kekuatan korban yang dianggapnya sebagai penyihir lemah dan tidak layak memiliki kekuatan sihir inilah yang menjadikan dirinya semakin jahat. Ia cocok dimunculkan sebagai villain utama dalam serial WandaVision.
Agatha bahkan juga seolah tidak pernah merasa bersalah setelah menyerap kekuatan sihir yang bisa menewaskan lawannya, seperti yang terlihat dalam Persidangan Penyihir Salem saat ia justru berjalan tanpa rasa empati atau menyesal sedikitpun ketika melewati jasad saudara-saudara perempuan dan ibunya sendiri yang tewas membusuk karena diserap oleh dirinya sendiri. Mengerikan, bukan?