Cynthia Erivo, Ariana Grande, dan Jon M. Chu di set film Wicked. (dok. Universal Pictures/Wicked)
Faktor kedua adalah proses produksi yang lebih rumit. Ini karena aktor tak hanya harus meresapi dan melontarkan dialog, tetapi juga bernyanyi bahkan menari. Beberapa film, seperti Wicked (2024) versi Jon M. Chu, bahkan tidak menggunakan teknik lip-sync, melainkan menuntut para aktor untuk menyanyi langsung pada beberapa adegan.
Film musikal yang pakai teknik lip-sync pun tak bisa diremehkan. Bohemian Rhapsody (2018), misalnya, memerlukan kejelian dari editor, koreografer, dan departemen mixing suara untuk bisa memastikan Rami Malek yang memerankan Freddie Mercury tampak seperti bernyanyi langsung.
Begitu pula para aktor di film The Greatest Showman (2017). Coba perhatikan karakter yang diperankan Rebecca Ferguson dalam film tersebut. Memerankan penyanyi dengan suara emas, Ferguson ternyata tidak menyanyi langsung. Namun, ia bisa berakting layaknya sedang menyanyi dengan suara sendiri. Caranya bergerak sampai membuat urat di lehernya tampak seperti sedang bernyanyi adalah skill yang gak main-main.
Intinya, film musikal butuh komitmen dan usaha ekstra dari para aktor dan kru sehingga layak dapat pengakuan dan apresiasi. Tak heran kalau film musikal biasanya juga mengisi daftar nominasi Aktor dan Aktris Terbaik di Oscar.