Taylor Swift dan Gracie Abrams di Eras Tour 2024. (instagram.com/gracieabrams)
Alasan lain yang bikin kesuksesan Gracie Abrams kurang bisa dihargai sebagian orang ialah fakta bahwa ia nepo baby. Nepo baby sendiri berarti orang-orang yang lahir dari orangtua yang sudah punya nama sehingga membuatnya memiliki privilese lebih. Dari nama belakangnya saja sudah ketahuan dan terkonfirmasi bahwa Gracie adalah putri dari sutradara dan produser JJ Abrams (Armageddon, Star Trek, Star Wars: The Force Awakens).
Dengan privilese itu, tak heran bila akhirnya Gracie punya akses lebih mudah untuk masuk ke industri hiburan, baik lewat kontrak label rekaman sampai kesempatan berkolaborasi. Kita ambil contoh album barunya yang diproduseri Aaron Dessner. Dessner bukan sembarang orang. Ia terlibat dalam pembuatan tiga album Taylor Swift, yakni evermore, folklore, dan The Tortured Poets Department. Terang saja, ia bisa berduet dengan Taylor Swift lewat satu lagu berjudul "Us" yang disertakannya dalam album baru tersebut.
Terpilihnya ia sebagai penampil pembuka dalam konser Taylor Swift dan Olivia Rodrigo turut menambah eksposur. Namun, dengan fakta bahwa ia adalah anak seorang tokoh penting Hollywood membuat orang susah menaruh respek. Sebaliknya, tak sedikit yang meremehkannya karena yakin Abrams tak perlu usaha sekeras musisi-musisi self-made, macam Eminem dan Rob Thomas yang datang dari keluarga berantakan. Usahanya juga tak bisa disetarakan dengan Britney Spears, Sabrina Carpenter, dan Olivia Rodrigo yang memulai karier sejak usia belia lewat Disney tanpa orangtua yang berkecimpung di industri hiburan.
Dengan polarisasi opini soal dirinya, apakah Gracie Abrams bakal langgeng di dunia hiburan? Coba bagikan pandanganmu soal musisi gen Z itu? Kamu tim pencinta, pembenci, atau netral saja, nih?