Abadi Nan Jaya (dok. Netflix Indonesia/Abadi Nan Jaya)
Salah satu detail kecil yang mungkin luput disadari, tetapi ikut membuat film ini terasa lebih hidup, adalah bagaimana karakter-karakternya tidak selalu mengambil keputusan benar saat panik. Strategi bertahan hidup mereka sering berantakan, bukan karena bodoh, tapi karena situasinya kacau dan mereka manusia biasa, bukan pahlawan ala Hollywood.
Contohnya, ketika seorang polisi desa berniat mengalihkan perhatian zombi dengan kembang api, lemparannya justru meleset dan rencananya gagal total. Atau momen Karina (Eva Celia) yang panik saat mengoperasikan truk untuk kabur, tapi malah salah memilih tuas sehingga menimbulkan suara keras dan memperkeruh keadaan.
Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya memicu ketegangan dan rasa frustasi penonton, tapi juga membuat reaksi para karakter terasa alami dan dekat dengan realita saat dalam kondisi genting.
Pada akhirnya, Abadi Nan Jaya membuktikan bahwa film zombi lokal bisa tampil rapi, punya konsep yang jelas, dan bernyawa. Eksekusinya juga terasa solid dan segar, kan? Buat kamu yang sudah menontonnya, menurutmu bagian mana yang paling membuat film ini terasa proper?