Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Kuch Kuch Hota Hai  dikenal sebagai salah film ikonik Bollywood yang mewarnai akhir 1990-an dengan kisah cinta segitiga penuh nostalgia, lagu-lagu menyentuh, dan dialog yang lekat di ingatan. Film karya Karan Johar ini dibintangi Shah Rukh Khan sebagai Rahul Khanna, tokoh sentral yang jadi incaran dua wanita yaitu Anjali Sharma (Kajol) dan Tina Malhotra (Rani Mukerji). Namun, seiring waktu dan perkembangan cara pandang terhadap hubungan dan emosi, karakter Rahul tak lagi terasa seideal dulu. Justru banyak hal dalam perilakunya yang di era sekarang malah terlihat problematik, bahkan masuk kategori red flag dalam hubungan.

Terutama jika dilihat dari sudut pandang emosi yang tidak konsisten, sikap yang manipulatif secara tak sadar, serta ketidakpekaan terhadap perasaan orang lain, Rahul bukan sekadar pria romantis yang tidak tahu arah. Ia bisa menjadi contoh karakter yang menunjukkan banyak pola relasi yang seharusnya diwaspadai. Berikut lima alasan kenapa karakter Rahul dalam film Bollywood Kuch Kuch Hota Hai seharusnya tidak lagi dianggap sosok ideal tapi justru bisa dibilang sebagai red flag.

1. Rahul memperlakukan perempuan berdasarkan penampilan

cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Rahul sangat cepat menaruh perhatian pada Tina, yang digambarkan sebagai gadis feminin, cantik, dan memesona. Padahal, ia sudah lama dekat dengan Anjali, sahabatnya sendiri yang selama ini menunjukkan kesetiaan dan perhatian. Namun semua itu terasa tidak cukup hanya karena Anjali tidak memenuhi standar "wanita ideal" di matanya. Sikap ini mencerminkan bagaimana Rahul menilai perempuan dari penampilan tanpa benar-benar memahami value dan emosi mereka.

Alih-alih mengapresiasi hubungan persahabatan yang dibangun bertahun-tahun, Rahul justru mudah teralihkan oleh kesan pertama. Hal ini menujukkan bagaimana pola pikir dangkal seseorang yang sering kali menuntun mereka ke sebuah hubungan yang tidak sehat. Dalam dunia nyata, sikap semacam yang Rahul tunjukkan ini bisa melukai, mengabaikan perasaan, dan hanya memberi harapan palsu.

2. Rahul tidak pernah bertanya tentang perasaan Anjali

cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Selama masa persahabatan mereka, Rahul nyaris tidak pernah benar-benar memperhatikan sinyal atau perasaan yang ditunjukkan Anjali. Ia begitu larut dalam egonya hingga gagal membaca kenyataan bahwa orang terdekatnya sedang memendam cinta yang begitu besar kepadanya. Lebih dari sekadar tidak peka, Rahul juga tak memberi ruang aman bagi Anjali untuk terbuka secara emosional.

Kondisi ini menunjukkan bagaimana Rahul terjebak dalam duninya sendiri dan tidak hadir secara emosional bagi orang yang dekat dengannya. Dalam hubungan apa pun, ketidakmampuan seseorang untuk hadir dan memahami emosi pasangannya bisa menjadi sumber luka dan ketimpangan emosional yang dalam. Sikap Rahul Khanna bukan sekadar kurang perhatian tapi bisa jadi alarm red flag yang serius.

3. Rahul menjadikan cinta masa lalu sebagai beban anak

cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Pasca kepergian Tina untuk selama-lamanya, Rahul memberikan surat terakhir istrinya itu kepada anak mereka, Anjali kecil, dan meminta ia menemukan sahabat lamanya Anjali Sharma. Dalam skema naratif film, ini terlihat manis dan menyentuh bagaimana seorang anak mengabulkan keinginan terakhir mendiang ibunya untuk mempersatukan ayah dengan sahabatnya. Tapi secara realistis, Rahul sedang mewariskan beban emosional kepada anak yang masih sangat belia. Ia menumpahkan luka dan harapan pribadinya kepada anak yang seharusnya masih berproses mengenali hidupnya sendiri.

Mengharapkan anak menjalankan misi cinta masa lalu merupakan sebuah bentuk ekspektasi emosional yang tidak sehat. Anak bukan perpanjangan keinginan orang tua, apalagi dalam konteks hubungan yang belum selesai secara batin. Hal ini membuat Rahul tidak hanya menyimpan luka, tapi juga memindahkannya tanpa sadar, yang jelas berdampak pada perkembangan emosional anak.

4. Rahul bersikap ambigu setelah bertemu Anjali

cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Ketika bertemu lagi dengan Anjali Sharma, Rahul tidak secara langsung membicarakan masa lalu atau menyelesaikan emosi yang tertinggal. Ia lebih memilih bersikap ambigu, bermain dalam nostalgia, dan tidak menghadirkan kejelasan tentang apa yang ia rasakan. Ini membuat Anjali terombang-ambing dalam situasi yang tidak pasti, apalagi saat ia sudah berencana menikah dengan Aman Mehra (Salman Khan).

Alih-alih menjadi pria yang mampu mengelola perasaan, Rahul justru memanipulasi keadaan dengan diam dan gestur ambigu. Ketidakjelasan semacam ini sering menjerumuskan hubungan asmara ke dalam kondisi hubungan yang manipulatif dan tak sehat. Bukan karena Rahul jahat, tetapi karena ia tak menyadari bahwa luka yang dulu belum selesai tidak bisa diromantisasi begitu saja.

5. Rahul hanya bergerak saat saingannya muncul

cuplikan adegan film Kuch Kuch Hota Hai (dok.Netflix/Kuch Kuch Hota Hai)

Saat Aman, tunangan Anjali, mulai menunjukkan komitmen serius, barulah Rahul menunjukkan perubahan sikap. Ia mulai terlihat cemburu, gelisah, bahkan berani mengutarakan perasaannya yang bahkan sama sekali dulu tak ia tunjukkan pada Anjali. Sikap ini mengindikasikan bahwa Rahul hanya tergerak ketika muncul ancaman bahwa ia kehilangan Anjali (lagi). Padahal, selama bertahun-tahun sebelumnya, ia tidak melakukan apa pun untuk memperjuangkan hubungan itu bahkan tak pernah sadar Anjali menyukainya.

Sikap Rahul ini jelas terkesan impulsif  yang dilandasi oleh egonya yang tergores, bukan cinta yang hadir dan ia sadari. Dalam hubungan jangka panjang, sikap semacam ini menciptakan ketidakamanan dan perasaan tidak cukup bagi pasangan. Hubungan yang sehat seharusnya dibangun atas dasar kesadaran dan keberanian, bukan karena merasa kalah saing atau takut kehilangan secara mendadak.

Karakter Rahul dalam Kuch Kuch Hota Hai memang tokoh sentral yang karismatik dan penuh kenangan bagi banyak penonton film Bollywood. Tapi jika dilihat lebih lagi terutama di era sekarang ini, banyak sikapnya yang mencerminkan pola hubungan yang tidak sehat. Melalui lima alasan tadi, kita bisa belajar mengenali red flag bukan dari niat buruk seseorang, tapi dari tindakan dan dampak emosional yang mereka hasilkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team