tim Letterboxd di BAFTA Film Awards 2024 (instagram.com/letterboxd)
Sama seperti IMDb dan Rotten Tomatoes, Letterboxd merupakan situs yang menyediakan database film dengan katalog lengkap. Mereka juga menyediakan fitur khusus untuk memberi penilaian, ulasan, dan membuat daftar tonton berdasar kategori tertentu sesuai selera dan kebutuhan. Fitur ini sebenarnya dimiliki semua oleh IMDb, tetapi Letterboxd mengemasnya dengan desain interface lebih ciamik, baik estetika maupun fungsinya.
Kalau IMDb fokus pada database, Letterboxd cocok untuk pengguna yang hendak mencari opini kedua atau bahkan berdiskusi. Tak ada filter dan proses penyuntingan, kamu bisa menemukan banyak hal random dan kocak yang muncul di kolom ulasan film.
Bila harus ada pembanding, secara fungsi Letterboxd memiliki kemiripan dengan Goodreads yang khusus untuk buku. Mereka sama-sama memungkinkanmu membuat daftar bacaan atau tontonan yang akan, sedang, dan sudah selesai dikonsumsi. Sementara dari segi user interface, Letterboxd mirip Spotify secara tampilan dan struktur: funky dan stylist, tetapi mudah dipahami, minimalis, nyaman di mata, serta mendukung personalisasi.
Didukung pula oleh pandemik COVID-19 yang memaksa orang nonton di rumah lewat layanan over-the-top (OTT), Letterboxd mampu meraup pengguna-pengguna baru. Termasuk orang-orang yang sebelumnya bukan penikmat film garis keras alias penonton kasual.
Bahkan menurut data yang dihimpun The New York Times di statistik resmi Letterboxd pada 2021, pengguna mereka didominasi usia 18—24 tahun. Padahal, sebelum masuk ranah arus utama, Letterboxd lebih banyak dipakai sinefili, penikmat film garis keras, bahkan kritikus dan jurnalis yang menulis ulasan film secara profesional.