Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan Squidward mengeluh (dok. Nickelodeon/Spongebob Squarepants)
cuplikan Squidward mengeluh (dok. Nickelodeon/Spongebob Squarepants)

Intinya sih...

  • Squidward bekerja di Krusty Krab karena impian seni tidak menghasilkan uang, dan Krusty Krab adalah satu-satunya sumber penghasilan stabil.
  • Squidward bertahan di Krusty Krab karena kebiasaan dan keterikatan emosional, meskipun tempat tersebut tidak membuatnya bahagia.
  • Ego Squidward menjadi penghalang untuk mencari pekerjaan lain, meskipun ia sebenarnya peduli dengan tempat kerjanya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bekerja di tempat yang bikin stres mungkin sudah jadi bagian dari hidup banyak orang. Namun, kalau melihat Squidward di Krusty Krab, rasanya nasib hidupmu masih mending. Hari-harinya dipenuhi pelanggan rewel, bos pelit, dan rekan kerja hiperaktif yang bikin pening kepala. Namun anehnya, aia tetap bertahan di sana, seolah gak punya pilihan lain.

Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Squidward gak keluar aja dari pekerjaan itu? Padahal, ia selalu kelihatan sengsara, sinis, dan jelas gak bahagia.

Di balik ekspresi lelahnya, ternyata ada alasan-alasan unik yang bikin dia terus bertahan. Artikel ini akan membahas alasan kenapa Squidward tetap bekerja di Krusty Krab meski sengsara. Kira-kira kenapa, ya?

1.Gak punya pilihan karier lain

cuplikan Squidward tidak mendapat gaji yang layak (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Squidward mungkin kelihatan seperti sosok yang seniman, tapi kenyataannya dia juga terjebak dalam realita keras, gak semua passion bisa langsung jadi profesi. Impiannya sebagai pemain klarinet dan seniman modern gak menghasilkan uang sama sekali. Pameran seni yang sepi dan konser yang gak pernah laku bikin dia harus cari kerja lebih realistis buat bertahan hidup.

Kerja di Krusty Krab memang jauh dari ideal, tapi itu satu-satunya sumber penghasilan yang stabil buat Squidward. Meskipun tiap hari dia mengeluh, tempat itu tetap jadi pelampung ekonomi di tengah laut impian yang gak kesampaian. Jadi, meskipun hatinya gak di sana, dia tetap bertahan karena keterpaksaan. Kadang realita segitu sadisnya.

2.Terjebak zona nyaman meski tidak bahagia

cuplikan Squidward merasa terjebak sebagai kasir (dok. Nickelodeon Animation Studio/Spongebob Squarepants)

Squidward sudah terlalu lama kerja di Krusty Krab, sampai-sampai semua rutinitas di sana sudah kayak autopilot. Dia tahu kapan harus buka kasir, gimana cara menghadapi pelanggan, dan bagaimana mengabaikan celotehan SpongeBob. Meskipun benci semua itu, dia udah terbiasa. Namanya kebiasaan, susah dilepaskan meski bikin capek mental.

Zona nyaman kadang bukan berarti nyaman beneran, tapi lebih ke terbiasa. Squidward tahu dunia luar bisa aja lebih kejam, jadi dia tetap bertahan di zona yang udah dia kenal meskipun gak bikin dia bahagia. Keputusannya tetap kerja di Krusty Krab jadi bukti bahwa manusia kadang lebih milih rasa gak nyaman yang familiar daripada risiko perubahan yang menakutkan.

3.Krusty Krab adalah sumber drama sejati

cuplikan "The Krabby Patty That Ate Bikini Bottom" (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Meskipun kelihatan seperti tidak suka keributan, sebenarnya Squidward selalu ada di tengah drama Krusty Krab. Dari pertengkaran Tuan Krabs dan Plankton sampai tingkah laku SpongeBob yang absurd, semua itu jadi hiburan tersendiri. Mungkin dia gak sadar, tapi interaksi penuh kekacauan itu bikin hidupnya tetap hidup.

Tanpa drama sehari-hari itu, hidup Squidward bisa jadi lebih membosankan dari yang dia kira. Dia bisa jadi kesal, tapi sekaligus tergantung pada kekacauan itu buat menjaga rutinitas tetap bergerak. Krusty Krab jadi semacam teater hidup yang selalu punya pertunjukan baru, dan Squidward adalah salah satu aktor, meskipun benci panggungnya.

4.Squidward punya ego yang terlalu besar buat mulai dari nol

cuplikan Spongebob dan Squidward (dok. Nickelodeon/Spongebob Squarepants)

Buat Squidward, mengakui bahwa dia harus mulai dari bawah lagi di tempat lain mungkin lebih menyakitkan daripada menghadapi SpongeBob setiap hari. Dia merasa lebih tinggi dari lingkungan kerjanya. Justru karena itu, dia malu buat keluar dan mencari tempat lain.

Ego besar itu jadi penghalang untuk berkembang. Squidward lebih milih bertahan di tempat yang dia anggap gak selevel sama dirinya, daripada harus merendahkan diri untuk cari kerja lain. Ego itu bikin dia terperangkap di posisi yang stagnan. Di satu sisi, dia pengin perubahan. Namun di sisi lain, harga diri dan gengsinya terlalu tinggi buat mulai lagi dari titik nol.

5. Diam-diam Squidward peduli dengan Krusty Krab

cuplikan Squidward dan krabby patty (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants)

Meskipun mulutnya selalu sinis dan wajahnya lelah, Squidward punya sisi yang diam-diam peduli. Dia pernah terlihat panik saat Krusty Krab terancam tutup, dan bahkan beberapa kali berusaha menyelamatkan restoran dari kekacauan. Ini menunjukkan kalau dia sebenarnya punya ikatan emosional walau kecil dengan tempat itu.

Krusty Krab sudah jadi bagian dari hidup Squidward bertahun-tahun. Itu bukan cuma tempat kerja, tapi juga simbol rutinitas dan stabilitas di hidupnya yang monoton. Meskipun sering mengeluh, ada rasa keterikatan yang gak bisa dipungkiri. Mungkin, di lubuk hati terdalam, ia tahu bahwa Krusty Krab adalah satu dari sedikit hal yang masih bikin hidupnya punya arah.

Squidward mungkin kelihatan benci Krusty Krab, tapi kenyataannya ia lebih butuh tempat itu daripada yang terlihat. Di balik ekspresi sinisnya, ada banyak alasan emosional, praktis, dan psikologis yang bikin dia tetap bertahan. Karena hidup itu gak sesederhana keluar dari tempat yang bikin gak bahagia, apalagi kalau tempat itu bisa ditoleransi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team