Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Beatles (instagram.com/thebeatles)
The Beatles (instagram.com/thebeatles)

Intinya sih...

  • Grup lain pernah memiliki lagu-lagu yang melebihi The Beatles dalam tangga penjualan di era 60-an.

  • Lagu-lagu seperti "Tossing and Turning" oleh The Ivy League dan "The Carnival is Over" oleh The Seekers sempat melampaui karya-karya The Beatles.

  • Meskipun demikian, karya-karya The Beatles tetap bertahan dan dikenang hingga saat ini, sementara lagu-lagu tersebut terlupakan.

Di era 1960-an, The Beatles dianggap sebagai raja tak tergoyahkan dalam dunia musik pop dan rock. Setiap rilisan mereka langsung menyita perhatian dunia, mendominasi tangga lagu, dan menetapkan standar baru dalam industri musik. Namun, meski tampak mustahil, ternyata ada sejumlah lagu dari artis lain yang sempat melampaui mereka setidaknya di tangga penjualan, lho.

Mengejutkannya, beberapa dari lagu-lagu tersebut kini telah terlupakan, bahkan oleh penggemar musik sekalipun. Nama-nama seperti Frank Ifield dan The Ivy League mungkin tidak lagi terdengar di playlist masa kini, tapi mereka pernah berdiri lebih tinggi dari The Beatles, walau hanya sesaat. Kira-kira lagu apa saja, ya?

1. “Tossing and Turning” – The Ivy League

Ivy League mungkin terdengar asing bagi banyak orang saat ini, tapi mereka pernah menjadi nama besar di era 60-an. Grup vokal asal Inggris ini sebenarnya terdiri dari tiga penyanyi latar yang sebelumnya bekerja untuk The Who di lagu “I Can’t Explain”. Latar harmonis khas Beach Boys dalam lagu itu ternyata berasal dari mereka.

Setelah dibentuk, The Ivy League langsung mencetak hits dan yang paling sukses adalah “Tossing and Turning” pada 1965. Lagu ini sempat merajai tangga lagu dan bahkan berada satu posisi di atas “Help!” dari The Beatles. Sayangnya, seiring waktu lagu ini menghilang dari ingatan banyak orang, sementara “Help!” terus hidup sebagai karya klasik abadi.

2. “The Carnival is Over” – The Seekers

Di era ketika rock ‘n’ roll mulai mendominasi, genre folk juga punya pangsa besar dalam industri musik, dan The Seekers menjadi salah satu bintang terbesarnya. Grup asal Australia ini mungkin tidak seterkenal Bob Dylan atau Joan Baez sekarang, tapi pada masanya, mereka adalah penguasa tangga lagu.

Buktinya, lagu mereka “The Carnival Is Over” yang rilis pada 1965 mampu mengalahkan dua raksasa, yakni “My Generation” dari The Who dan “Day Tripper” milik The Beatles. Lagu balada ini begitu menyentuh dan populer saat itu meski sekarang jarang dibicarakan. Ironis, mengingat betapa dominannya lagu ini di masa puncaknya.

3. “(Call Me) Number One” – The Tremeloes

Sebelum The Beatles mendominasi, label rekaman Decca pernah memilih menolak mereka demi band lain, yakni The Tremeloes. Awalnya bersama Brian Poole, grup ini tak terlalu bersinar. Namun, setelah Poole hengkang, karier mereka justru naik.

Pada 1969, mereka merilis “(Call Me) Number One”, yang berhasil menyalip single ganda legendaris The Beatles, “Come Together” dan “Something” di tangga lagu. Ironisnya, lagu ini hanya mentok di posisi kedua. Meski begitu, mereka sempat berada di atas The Beatles meski hanya sebentar dalam hal penjualan.

4. “Wayward Wind” – Frank Ifield

Antara era Elvis dan The Beatles, musik country sempat punya masa emas, dan salah satu bintangnya adalah Frank Ifield. Meski lahir di Inggris dan besar di Australia, Ifield menjual citra koboi Amerika yang orisinal lengkap dengan yodel khasnya.

Lagu “Wayward Wind” miliknya menjadi sangat populer di Inggris dan menahan “Please Please Me” milik The Beatles dari posisi puncak selama tiga minggu berturut-turut. Namun, kejayaan itu tak bertahan lama. Dalam waktu 2 tahun, ia justru menyanyikan ulang lagu The Beatles demi tetap relevan.

5. “Release Me” – Engelbert Humperdinck

Nama Engelbert Humperdinck mungkin terdengar aneh bagi generasi sekarang. Namun, di akhir 60-an, ia adalah bintang besar. Dengan gaya penyanyi balada klasik yang tampil rapi dan romantis, Humperdinck justru menjadi alternatif dari musik psikedelik dan eksperimental yang sedang naik daun.

Pada 1967, lagu “Release Me”-nya jadi sensasi besar dan sukses menahan laju “Penny Lane”  dan “Strawberry Fields Forever” dari puncak tangga lagu. Padahal, dua lagu itu kini dianggap sebagai karya terbaik The Beatles. Namun, kala itu Humperdinck-lah yang keluar sebagai pemenang.

Waktu memang punya cara sendiri untuk menguji kualitas sebuah karya. Lagu-lagu yang dulu mengalahkan The Beatles kini nyaris tak dikenang, sementara karya The Beatles justru bertahan lintas generasi. Jadi, mungkinkah hari ini kita sedang menyaksikan lagu-lagu populer yang nanti akan bernasib serupa?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team