Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Björk saat konser di Paris
potret Björk saat konser di Paris (instagram.com/bjork)

Intinya sih...

  • Bachelorette dari album Homogenic (1997) menggambarkan cinta dari perspektif alam.

  • Hyperballad dari album Post (1995) menyoroti kebahagiaan setelah berdamai dengan sisi gelap diri.

  • Pagan Poetry dari album Vespertine (2001) menggabungkan sensualitas, spiritualitas, dan penderitaan dalam satu kesatuan puitis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Björk Guðmundsdóttir atau Björk, dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang tidak pernah mengikuti arus utama industri musik. Setiap karyanya mencerminkan perpaduan antara keunikan artistik, eksperimen suara, dan kedalaman emosi. Namun, yang membuatnya benar-benar menonjol adalah cara ia menulis lirik—penuh metafora, tak terduga, dan seringkali bersifat personal namun universal.

Kata-kata dalam lagu-lagunya bukan sekadar penyusun irama. Melainkan potongan pikiran dan perasaan yang membentuk dunia Björk yang penuh simbol dan keanehan yang indah. Berikut lima lagu dari Björk yang punya lirik tak biasa dan penuh makna tersembunyi.

1. Bachelorette

“Bachelorette” dari album Homogenic (1997) adalah salah satu karya paling dramatis yang pernah diciptakan Björk. Lagu ini seolah bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta, namun dari perspektif yang berbeda: dari alam itu sendiri. Dalam liriknya, Björk menulis, “I'm a fountain of blood in the shape of a girl.” Kalimat itu menggambarkan perpaduan antara kehidupan dan penderitaan, di mana cinta diibaratkan sebagai kekuatan alam yang tak dapat dikendalikan.

Kisah di balik lagu ini juga berkaitan dengan karya lain seperti Isobel dan Human Behaviour, membentuk semacam trilogi tentang makhluk yang berasal dari alam lalu masuk ke dunia manusia. “Bachelorette” memperlihatkan betapa Björk tidak menulis lagu cinta dengan cara konvensional. Ia menulis tentang cinta yang liar, tak rasional, dan penuh gejolak, seolah berasal dari gunung berapi yang siap meletus.

2. Hyperballad

Dalam lagu "Hyperballad" dari album Post (1995), Björk menggambarkan rutinitas seseorang yang setiap pagi membayangkan dirinya melempar benda-benda dari tebing untuk menenangkan diri sebelum kembali ke kehidupan normal. Liriknya yang berbunyi, “I go through all this before you wake up, so I can feel happier to be safe up here with you,” menggambarkan ritual pribadi yang aneh namun sarat makna.

Makna terdalam lagu ini terletak pada ide bahwa kebahagiaan dan kestabilan sering kali datang setelah seseorang berdamai dengan sisi gelap dirinya. Melempar benda dari tebing menjadi simbol dari pelepasan amarah, kecemasan, dan keinginan destruktif tanpa benar-benar melakukannya.

3. Pagan Poetry

"Pagan Poetry" dari album Vespertine (2001) adalah lagu yang menggabungkan sensualitas, spiritualitas, dan penderitaan dalam satu kesatuan puitis. Liriknya seperti mantra yang membaur antara cinta dan rasa sakit, terutama pada bagian, “On the surface simplicity, but the darkest pit in me.” Lagu ini menyoroti sisi paling intim dari cinta—bahwa dalam kasih yang tulus selalu ada luka dan pengorbanan.

Björk menggunakan kata-kata yang bersifat ritualistik, seolah menggambarkan cinta sebagai tindakan sakral yang membawa kebangkitan batin. Video musiknya pun kontroversial karena menampilkan simbol tubuh, perhiasan, dan darah, menggambarkan keterbukaan total terhadap emosi manusia.

4. Hidden Place

Dalam lagu "Hidden Place", Björk menciptakan suasana yang tenang namun misterius. Liriknya berbicara tentang tempat tersembunyi dalam hati yang hanya bisa dijangkau oleh cinta sejati. Kalimat seperti “Through the warmth of my body, you can find your way in” menunjukkan keintiman yang tak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual.

Musiknya yang minimalis dan atmosferik mendukung tema introspeksi yang kuat. "Hidden Place" bukan hanya tentang hubungan dua manusia, melainkan juga tentang ruang dalam diri yang jarang disentuh siapa pun. Dengan cara lembut namun tegas, Björk menyampaikan bahwa setiap orang memiliki tempat rahasia yang perlu dijaga—sebuah dunia kecil di mana kerapuhan dan kekuatan hidup berdampingan.

5. Virus

Lagu "Virus" dari album Biophilia (2011) adalah perpaduan antara sains dan emosi. Björk menulisnya sebagai metafora tentang cinta obsesif yang tumbuh seperti virus di dalam tubuh seseorang. Lirik seperti “Like a virus needs a body, as soft tissue feeds on blood” menggambarkan bagaimana cinta bisa menjadi kekuatan yang memakan, merusak, namun juga memberi kehidupan.

Konsep musiknya pun dikembangkan menggunakan instrumen digital yang dirancang khusus, menunjukkan perpaduan antara biologi dan teknologi. Melalui "Virus", Björk menegaskan bahwa cinta bukan hanya perasaan manis, tetapi juga proses biologis yang kompleks dan tak selalu sehat.

Björk tidak pernah menulis lirik untuk sekadar menghibur. Setiap kata yang ditulisnya adalah hasil perenungan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan eksistensi manusia. Oleh sebab itu, lagu dari Björk yang punya lirik tak biasa menarik untuk disimak. Lima lagu di atas menunjukkan betapa luasnya imajinasi dan kedalaman emosinya dalam menciptakan karya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team