Sementara itu, lagu "Biru" memiliki durasi yang cukup panjang, yaitu 9 menit 52 detik. Biru terdiri dari dua fragmen, yaitu “Pasar Bisa Diciptakan" dan "Cipta Bisa Dipasarkan."
Kami mau yang lebih indah
Bukan hanya remah-remah sepah
Sudahlah
Kami hanya akan mencipta
Segala apa yang kami cinta, bahagia
Kami bawa yang membara
Di dasar jiwa, di dasar jiwa
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Kami ingin lebih bergizi
Bukan hanya yang malnutrisi, substansi
Kami bawa yang membara
Di dasar jiwa, di dasar jiwa
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Menembus rimba dan belantara sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Membangun kota dan peradaban sendiri
(pasar bisa diciptakan)
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Oo-oo!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
Pasar bisa diciptakan!
[Verse 1: Cholil Mahmud]
Dari kegelisahan dipadatkan dengan cinta
Bergemuruh di dada jauh dari mereda
Fantasi yang menggila bercampur rasa kecewa
Pelan-pelan hilangnya jadi sepercik cahaya
Oh cahaya, akhirnya kita sampai juga
Temukannya, pijarnya pun dibagi rata
Berbinar-binar hidup bergelora
Oh cahaya
La-la-la-aa
Imajinasi rasa takut larut didalamnya
Tak terkira siksanya, hingga capai bahagia
Amarah angan-angan berhamburan berkejaran
Akan terus mendera hingga titik terangnya
Kegelapan masih membayang (oh cahaya, akhirnya kita sampai juga)
Menyelimuti, menolak pergi (temukannya, pijarnya pun dibagi rata)
Mencari ruang terang ditentang (berbinar-binar hidup bergelora)
Dan menjadi ironi (oh cahaya)
Oh cahaya
Oh cahaya
Dari sejumlah lagu di atas, ada yang jadi favoritmu?