Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Taylor Swift di The Eras Tour
Taylor Swift di The Eras Tour (instagram.com/taylorswift)

Intinya sih...

  • Lagu "cardigan" menggambarkan nostalgia dan patah hati dengan lirik yang penuh emosi.

  • "I Almost Do" menyoroti perasaan rindu yang tertahan di antara logika dan hati.

  • "Fortnight" mencerminkan sulitnya melepaskan seseorang yang begitu kuat pengaruhnya dalam hidup kita.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi banyak orang, Taylor Swift adalah penyanyi yang mampu menulis lagu seperti sedang membaca isi hati mereka sendiri. Setiap liriknya terasa jujur, penuh emosi, dan sering kali menyentuh luka lama yang belum benar-benar sembuh. Saat gagal move on, lagu-lagu Swift mampu memahami rasa kehilangan, penyesalan, dan kerinduan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Dari balada penuh nostalgia hingga kisah cinta yang berakhir pahit, Swift menggambarkan betapa rumitnya proses melupakan seseorang yang dulu begitu berarti. Tujuh lagu galau Taylor Swift berikut ini adalah pengingat bahwa patah hati adalah bagian dari perjalanan hidup, dan terkadang, membiarkan diri larut sejenak dalam musik bisa jadi cara terbaik untuk sembuh perlahan.

1. “cardigan”

Lagu “cardigan” terasa seperti mimpi kelabu di tengah hujan. Taylor Swift menulisnya dari sudut pandang seseorang yang mengenang cinta masa muda yang meninggalkan bekas terlalu dalam. Dengan lirik seperti “You drew stars around my scars, but now I'm bleeding,” lagu ini menggambarkan hubungan yang begitu indah, tapi berakhir menyakitkan.

Dari album folklore (2020), lagu ini terasa lebih dewasa dan reflektif dibanding karya Swift sebelumnya. Suasana musiknya yang lembut dengan piano dan suara Taylor yang penuh emosi membuat siapa pun yang mendengarnya bisa ikut hanyut dalam kenangan seseorang yang tak bisa kembali. Ini bukan sekadar lagu patah hati, melainkan nostalgia yang lembut, tapi tajam.

2. “I Almost Do”

Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)

Dari album Red (2012), "I Almost Do" menggambarkan dilema klasik yakni ingin menghubungi seseorang yang dulu sangat berarti, tapi tahu bahwa itu hanya akan membuka luka lama. Taylor Swift menulis lagu ini dengan penuh kerentanan seraya menyoroti perasaan rindu yang tertahan di antara logika dan hati.

“I Almost Do” menunjukkan sisi Swift yang penuh kejujuran emosional. Ia tahu perasaan ingin kembali itu tidak bijak, tapi sulit sekali menahan diri. Musiknya sederhana, tapi setiap kata terasa menusuk sangat tajam. Bagi mereka yang belum bisa move on, lirik ini bisa terasa terlalu dekat dengan kenyataan.

3. “Fortnight” (feat. Post Malone)

“Fortnight” menggambarkan hubungan singkat yang begitu intens hingga meninggalkan luka mendalam. Taylor Swift bernyanyi dengan nada melankolis, sementara suara Post Malone menambah nuansa suram yang mempertegas tema cinta yang menghancurkan. Liriknya mencerminkan betapa sulit melepaskan seseorang yang begitu kuat pengaruhnya dalam hidup kita.

Sebagai lagu pembuka album The Tortured Poets Department (2024), “Fortnight” menunjukkan Taylor dalam versi paling rentannya. Musiknya yang futuristik, tapi emosional, membuatnya terasa seperti pesan yang tak pernah terkirim, tapi tetap menghantui. Lagu ini cocok untuk kamu yang masih terjebak antara kenangan dan kenyataan.

4. “Maroon”

Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)

“Maroon” membawa pendengarnya ke dalam dunia nostalgia penuh warna, tapi bukan warna bahagia, melainkan maroon, simbol cinta yang dalam, tapi mulai pudar. Taylor Swift mengenang seseorang yang dulu begitu dekat, melalui detail-detail kecil seperti tumpahan anggur dan kaus yang ternoda.

Dari album Midnights (2022), "Maroon" memperlihatkan kedewasaan Swift dalam menulis tentang cinta yang sudah berlalu tanpa penyesalan berlebihan, tapi tetap sarat kerinduan. Suaranya yang lembut berpadu dengan produksi minimalis membuat “Maroon” terasa seperti memutar film kenangan dalam kepala yang indah tapi menyakitkan.

5. “Down Bad”

“Down Bad” adalah lagu patah hati dengan energi yang lebih gelap. Taylor Swift menggambarkan perasaan kehilangan seseorang yang begitu intens hingga membuatnya “down bad” atau istilah modern untuk depresi emosional akibat cinta. Lirik seperti “Now I’m down bad crying at the gym” menggambarkan bagaimana patah hati bisa muncul di momen paling tak terduga.

Lagu ini memperlihatkan sisi baru Swift yang berani berbicara tentang kerentanan dalam bahasa yang lebih jujur. Dari album The Tortured Poets Department, “Down Bad” menunjukkan bahwa rasa sedih tak selalu harus terdengar pelan dan lembut. Kadang ia bisa jadi teriakan putus asa yang disamarkan dalam melodi pop modern.

6. “All Too Well”

Taylor Swift (instagram.com/taylorswift)

“All Too Well” mungkin adalah lagu patah hati paling legendaris yang pernah dibuat Taylor Swift. Liriknya begitu detail hingga terasa seperti membaca buku harian seseorang yang masih mencintai tapi harus melepaskan. Baris “I remember it all too well” jadi mantra bagi mereka yang belum bisa melupakan kenangan lama.

Versi 10 menit dari album Red (Taylor’s Version) (2021) membuat lagu ini semakin emosional. Swift tidak hanya bernyanyi tentang kehilangan, tapi juga tentang bagaimana kenangan bisa terasa begitu hidup hingga menyakitkan. Lagu ini bukan sekadar curahan hati melainkan kisah tentang bagaimana cinta yang tulus bisa meninggalkan luka yang indah tapi abadi.

7. “Back to December”

“Back to December” adalah satu-satunya lagu di mana Taylor Swift secara terbuka meminta maaf pada seseorang dari masa lalunya. Ia menyesali keputusan yang membuat hubungan itu berakhir dan berharap bisa kembali untuk memperbaikinya. Nada suaranya lembut, penuh penyesalan, tapi juga tulus.

Dari album Speak Now (2010), lagu ini menandai salah satu momen paling jujur dalam karier Swift. Ia menunjukkan bahwa kadang bukan hanya kita yang ditinggalkan, tapi juga yang meninggalkan dengan rasa bersalah. “Back to December” cocok didengarkan saat kamu mulai menyadari bahwa cinta yang hilang mungkin tak akan pernah kembali dengan cara yang sama.

Setiap lagu Taylor Swift mengajarkan bahwa patah hati adalah bagian dari perjalanan menuju kedewasaan. Jadi, saat kamu merasa belum bisa move on, biarkan musiknya menemani dan membantu melepas perlahan. Dari tujuh lagu di atas, mana yang paling menggambarkan perasaanmu saat ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team