Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olivia Rodrigo (instagram.com/oliviarodrigo) | Hayley Williams (paramore.net)

Di balik melodi yang catchy dan lirik yang mendominasi tangga lagu, ada sisi gelap dalam industri musik yang tak jarang muncul, yakni tuduhan plagiarisme. Beberapa lagu hit yang tampaknya orisinal ternyata memiliki kemiripan mencolok dengan karya lain yang lebih dulu ada. Dalam dunia yang serbacepat dan penuh referensi, batas antara inspirasi dan penjiplakan jadi semakin kabur.

Tak sedikit artis besar yang terseret dalam kontroversi ini, bahkan setelah lagu mereka sukses secara komersial. Tuduhan-tuduhan ini kerap berakhir di meja hukum atau setidaknya diselesaikan secara diam-diam. Lima lagu berikut adalah contoh nyata bahwa ketenaran dan kreativitas tidak selalu bebas dari masalah hak cipta.

1. “good 4 u” – Olivia Rodrigo

Ketika “good 4 u” meledak dan menjadi anthem patah hati gen Z, tak sedikit pendengar yang langsung merasa familiar dengan iramanya. Banyak yang membandingkannya dengan lagu “Misery Business” milik Paramore yang rilis pada 2007. Meski awalnya tidak ada klaim hukum, pada akhirnya Hayley Williams dan Josh Farro secara resmi ditambahkan sebagai penulis lagu.

Penambahan nama mereka menjadi pertanda bahwa kemiripan musikal antara kedua lagu tersebut diakui oleh pihak Olivia Rodrigo. Meskipun tidak sampai menimbulkan konflik besar, kasus ini memicu perdebatan soal batas antara inspirasi dan plagiarisme dalam musik. Di era digital yang mudah membandingkan lagu, kejadian semacam ini sepertinya akan makin sering terjadi.

2. “Truth Hurts” – Lizzo

Lizzo menuai kesuksesan besar lewat “Truth Hurts” yang menduduki puncak tangga lagu selama 7 minggu pada 2019. Namun, di balik kejayaannya, muncul tuntutan dari tiga penulis lain yang mengklaim bahwa Lizzo menggunakan ide lirik mereka tanpa memberikan kredit yang layak.

Salah satu bagian yang dipermasalahkan adalah lirik viral “I just took a DNA test, turns out I’m 100% that…” yang dianggap berasal dari kolaborasi sebelumnya. Meski Lizzo membantah tuduhan tersebut, kasus ini sempat memanas hingga masuk ke meja hijau.

Pada akhirnya, beberapa klaim ditolak oleh hakim pada 2021 dan satu tahun kemudian semua pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Kasus ini menjadi contoh bahwa kesuksesan besar sering kali datang bersama sengketa hak cipta yang rumit di belakang layar.

3. “7 rings” – Ariana Grande

“7 rings” adalah salah satu lagu ikonik Ariana Grande yang menggabungkan unsur pop modern dengan melodi klasik dari lagu “My Favorite Things” milik Rodgers & Hammerstein. Lagu ini bahkan sejak awal telah mencantumkan nama duo legendaris itu dalam kredit penulisan.

Namun, satu tahun setelah dirilis, muncul tuduhan baru dari penyanyi-produser Josh Stone yang mengklaim bahwa lagu ini menjiplak single miliknya tahun 2017 yang berjudul “You Need I Got It.” Kasus ini tidak langsung meledak di media, tapi cukup mendapat perhatian karena menyangkut lagu besar dan artis papan atas.

Akhirnya, di awal 2021, perselisihan ini diselesaikan secara tertutup di luar pengadilan. Meskipun hasil kesepakatan tidak dipublikasikan, hal ini menegaskan betapa rumitnya copyright, bahkan ketika unsur musik yang digunakan sudah mendapatkan izin resmi dari sumber aslinya.

4. “Ice Ice Baby” – Vanilla Ice

“Ice Ice Baby” jadi lagu hip-hop pertama yang menduduki puncak Billboard Hot 100 pada 1990. Tapi tak lama setelah populer, publik menyadari bahwa bagian bass lagu ini sangat mirip dengan “Under Pressure,” lagu kolaborasi Queen dan David Bowie dari tahun 1981. Awalnya Vanilla Ice membantah keras adanya kemiripan, bahkan membuat alasan teknis soal nada tambahan.

Namun, pada akhirnya ia memilih menyelesaikan konflik ini dengan membayar royalti kepada pihak Queen dan Bowie untuk menghindari gugatan hukum. Meski tak berujung ke pengadilan, kasus ini jadi salah satu contoh paling terkenal tentang plagiarisme musik di era modern. Ironisnya, lagu yang membuatnya terkenal justru menjerumuskannya ke dalam kontroversi.

5. “How Deep Is Your Love” – Bee Gees

Bee Gees dikenal lewat lagu-lagu cinta legendaris mereka, salah satunya “How Deep Is Your Love” yang menjadi hit besar pada 1977. Namun, 6 tahun kemudian, seorang penulis lagu bernama Ronald Selle menuduh mereka menjiplak lagunya yang belum dirilis secara luas, berjudul “Let It End.” Ia mengklaim bahwa Bee Gees mengambil struktur melodi dari demo miliknya.

Selle sempat memenangkan sidang juri pada tahap awal, tetapi hakim kemudian membatalkan putusan tersebut dan memberi kemenangan kepada Bee Gees. Bahkan saat Selle mengajukan banding, pengadilan tetap berpihak pada Bee Gees.

Di era digital yang memudahkan perbandingan antar lagu dalam hitungan detik, para musisi dituntut semakin cermat dalam menciptakan sesuatu yang benar-benar unik. Jika tidak, apakah lagu yang diciptakan benar-benar milik mereka atau hanya bayangan dari karya yang pernah ada?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team