Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ecko Show
Ecko Show (instagram.com/eckoshowgtown)

Bencana berasal dari kerusakan alam akibat perbuatan manusia yang serakah mencari keuntungan lewat eksploitasi besar-besaran. Mengklaimnya sebagai musibah atau ujian belaka merupakan cara menghindari tanggung jawab terhadap alam. Hal ini sering dibahas di lagu Indonesia.

Melalui lagu berikut ini, kamu dapat memahami bahwa kerusakan alam bukanlah cobaan dari Tuhan ataupun pengaruh curah hujan. Hal ini justru disebabkan oleh sikap manusia yang tanpa henti melakukan deforestasi hutan hingga mengizinkan penambangan liar demi keuntungan pribadi. Yuk, simak!

1. 'Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi' dari Iwan Fals bahas penebangan hutan demi keuntungan sementara yang bikin bencana selalu datang

2. 'Trap Hard' dari Rhosy Snap berisi protes rakyat yang mempertanyakan hutan yang dirampas habis, sedang pemerintah sibuk menyalahkan takdir

3. 'Satu Indonesia' dari Kotak gambarkan ulah manusia yang menerima konsekuensi dari Tuhan, berupa bencana yang menyebabkan kerusakan bumi

4. 'Last Roar' dari Tuan Tigabelas bahas penggusuran hutan demi sawit dan pembunuhan satwa. Keanekaragaman hayati dirusak demi keuntungan

5. Rasa bersalah pada Tuhan karena merusak bumi, seperti mengganti hutan dengan sawit demi memenuhi keserakahan dibahas di 'Kenapa' dari Tuan Tigabelas

6. 'GWS +62' milik Ecko Show bahas duka rakyat karena banyak pemimpin negara yang merusak hutan demi mendapat keuntungan berupa harta

7. 'Bumiku Bumimu' dari Naff gambarkan kepedihan saat menyadari kenyataan pahit bumi jadi gersang akibat tingkah manusia yang merusaknya

8. 'Hutanku' dari Iwan Fals bahas ulah pemerintah yang membiarkan hutan ditebang, tanpa peduli akibat banjir dan penyakit yang jadi konsekuensinya

Bencana alam adalah konsekuensi dari kerusakan yang disebabkan oleh ulah manusia. Alih-alih menganggapnya musibah, ada baiknya introspeksi diri dengan menelaah kembali bagaimana pola hidup, kebijakan, dan keputusan yang kita biarkan selama ini turut memperparah kondisi bumi. Hal itulah yang ditegaskan dalam lagu Indonesia di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team