Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olivia Rodrigo
Olivia Rodrigo (instagram.com/oliviarodrigo)

Intinya sih...

  • Lagu-lagu Olivia Rodrigo mencerminkan pengalaman hubungan toksik sehari-hari

  • "vampire" dari album GUTS menggambarkan manipulasi emosional dalam hubungan

  • "favorite crime" dari album SOUR menunjukkan kesadaran bahwa loyalitas pada pasangan yang salah bisa menyakitkan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hubungan toksik sering membuat seseorang kehilangan jati diri tanpa disadari. Melalui lirik yang penuh luka, Olivia Rodrigo menyajikan potret perasaan hancur yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Musiknya bukan sekadar curhatan remaja, tetapi refleksi dari kemarahan, kebingungan, sampai kesadaran bahwa mencintai orang yang salah bisa sangat menguras hidup.

Keenam lagu berikut menunjukkan bagaimana Olivia memproses hubungan yang menyakitkan melalui cerita yang jujur dan tajam. Setiap lagu menjadi potret kecil tentang bagaimana cinta bisa berubah menjadi racun. Kira-kira, apa saja lagu Olivia Rodrigo tentang hubungan toksik? Berikut ini daftar lagu tentang pahitnya hubungan toksik yang memiliki lirik menyesakkan!

1. “vampire”

Lagu ini menangkap fase ketika seseorang akhirnya sadar bahwa hubungan yang ia jalani hanyalah permainan manipulasi. Dengan metafora vampir yang menghisap energi, Olivia menggambarkan betapa habisnya ia secara emosional. Datang dari album GUTS, lagu ini terasa seperti langkah pertama untuk membebaskan diri setelah lama dimanfaatkan.

Meski penuh amarah, lagu ini juga menyimpan rasa kecewa terhadap dirinya sendiri karena pernah percaya begitu dalam. Nuansa produksi lagu yang tegang mencerminkan bagaimana dirinya akhirnya bisa melihat hubungan itu dengan lebih jernih. Ia sadar bahwa yang ia kira cinta ternyata hanya topeng yang menutupi manipulasi berkepanjangan.

2. “favorite crime”

Dalam lagu yang menjadi salah satu momen paling menyakitkan di album SOUR ini, Olivia menggambarkan bagaimana ia rela melakukan apa pun demi seseorang yang terus menyakitinya. Ia merasa seperti ikut berperan dalam kejahatan hubungan tersebut karena terus menutup mata. Suasana akustik yang sederhana membuat luka-lukanya terasa semakin tajam dan nyata.

Lewat lirik yang lembut namun perih, Olivia menunjukkan bagaimana seseorang bisa membela kekasihnya bahkan ketika dirinya sendiri adalah korban. Kesadaran bahwa ia dihancurkan oleh orang yang ia lindungi menciptakan rasa pahit yang dalam. Lagu ini menjadi cermin bagi siapapun yang pernah terlalu loyal pada orang yang salah.

3. “the grudge”

Salah satu track paling emosional di GUTS ini menggambarkan luka yang belum sembuh, meski waktu sudah berjalan lama. Olivia memutar kembali ingatan-ingatan menyakitkan, mencoba merasionalisasi luka yang terlalu besar untuk dipahami. Melodi dan nadanya membuat pendengar merasakan betapa sulitnya memaafkan seseorang yang meninggalkan bekas begitu mendalam.

Ia menunjukkan bagaimana trauma dapat menempel dan membuat seseorang terus mempertanyakan dirinya sendiri. Perasaan ingin berdamai tapi tidak mampu adalah inti dari lagu ini. Olivia mengungkapkan bahwa tidak semua luka bisa hilang begitu saja, kadang luka itu hidup di dalam diri dahn menunggu waktu yang tepat untuk benar-benar dilepas.

4. “enough for you”

Dari album SOUR, lagu ini menangkap rasa sakit seseorang yang mencoba mengubah dirinya agar diterima oleh pasangannya. Olivia menyanyikan bagaimana ia memaksa diri menjadi versi yang lebih baik agar terlihat cukup, tetapi pada akhirnya tetap ditinggalkan. “enough for you” terasa seperti membaca halaman diary yang tidak pernah ia niatkan untuk dibuka orang lain.

Dalam lirik-liriknya, Olivia mengungkapkan betapa ia kehilangan dirinya sendiri demi orang yang bahkan tidak melihat usahanya. Namun di balik kesedihan itu, ada percikan kekuatan yakni keinginan untuk mengambil kembali diri yang hilang. Lagu ini menjadi pengingat bahwa cinta yang sehat tidak pernah meminta kita untuk berubah menjadi orang lain.

5. “1 step forward, 3 steps back”

Diambil dari album SOUR, lagu ini menggambarkan hubungan yang penuh kebingungan emosional, di mana langkah maju selalu dibayar dengan mundur berkali-kali. Olivia merasa dirinya berjalan di atas kulit telur, terus mempertanyakan apakah ia melakukan sesuatu yang salah. Lagu ini penuh nuansa ketidakpastian yang membuat pendengar merasakan kegelisahan yang sama.

Melalui nada yang lembut namun getir, Olivia menunjukkan dinamika toksik yang sering tersembunyi di balik hubungan yang tampak baik-baik saja. Ia menggambarkan bagaimana orang bisa memanipulasi perasaan tanpa harus berteriak atau marah, cukup dengan membuat kita meragukan diri sendiri. Itulah yang membuat lagu ini terasa begitu nyata dan menyayat.

6. “traitor”

Masih dari SOUR, lagu ini menjadi salah satu interpretasi paling jujur tentang pengkhianatan emosional. Olivia menggambarkan betapa cepatnya seseorang yang ia cintai berpindah ke orang lain dan membuat luka itu terasa lebih tajam daripada perselingkuhan yang nyata. Ia tahu bahwa secara teknis pasangannya tidak selingkuh, tapi hatinya tetap merasa dikhianati.

Setiap barisnya penuh perasaan tidak dihargai, seolah semua cinta yang ia berikan tidak pernah berarti. Ketika pasangannya memamerkan hubungan baru itu, rasa sakitnya semakin dalam. “traitor” sangat relate bagi mereka yang pernah merasa hubungan lama mereka tidak lebih dari batu loncatan bagi seseorang.

Melalui enam lagu Olivia Rodrigo tentang hubungan toksik, ia mencoba menggambarkan sisi gelap dari hubungan tak sehat secara jujur dan penuh emosi. Musiknya menjadi pelarian bagi banyak orang yang sedang berusaha memahami lukanya sendiri. Dari semua lagu Olivia tentang hubungan toksik ini, mana yang paling menggambarkan pengalaman atau perasaanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team