Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yoko Ono dan John Lennon.
Yoko Ono dan John Lennon (instagram.com/johnlennon)

Intinya sih...

  • "Working Class Hero" adalah kritik keras terhadap tekanan sosial dan pendidikan yang mengekang.

  • "Love" adalah lagu penuh ketenangan untuk Yoko Ono, menunjukkan cinta sebagai kekuatan sunyi.

  • "God" merupakan pengakuan dan pembebasan diri dari ekspektasi publik, menemukan kebenaran personal yang lebih jujur.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Album Plastic Ono Band sering disebut sebagai karya paling emosional dalam karier John Lennon. Setelah bertahun-tahun berada di bawah bayang-bayang The Beatles dan hiruk-pikuk Beatlemania, Lennon akhirnya merilis album yang benar-benar mencerminkan isi kepalanya. Album ini tanpa polesan, tanpa metafora berlebihan, dan tanpa topeng bintang pop.

Di album ini, Lennon membongkar trauma masa kecil, keresahan spiritual, kemarahan sosial, hingga cintanya pada Yoko Ono dengan cara yang sangat langsung. Musiknya terdengar sederhana, bahkan mentah, tapi justru di situlah kekuatannya. Berikut deretan lagu terbaik dari Plastic Ono Band yang menunjukkan sisi paling jujur dan manusiawi dari John Lennon.

1. “Working Class Hero”

“Working Class Hero” adalah salah satu lagu paling tajam yang pernah ditulis John Lennon. Dengan iringan gitar akustik sederhana, Lennon menyampaikan kritik keras tentang ilusi kesuksesan dan tekanan sosial sejak usia dini. Lagu ini membawa pendengar masuk ke realitas pahit tentang bagaimana sistem membentuk manusia untuk bersaing dan akhirnya merasa kosong.

Meski terdengar lembut secara musikal, liriknya sangat politis dan menyayat. Lennon mengkritik kelas sosial, pendidikan yang mengekang, hingga cara masyarakat menciptakan rasa rendah diri. Namun, alih-alih terdengar menggurui, lagu ini justru terasa seperti peringatan jujur dari seseorang yang sudah pernah menang tapi menyadari betapa mahal harga yang harus dibayar.

2. “Love”

John Lennon (commons.wikimedia.org/Roy Kerwood)

Di tengah album yang penuh luka dan kemarahan, “Love” hadir sebagai momen paling hangat dan penuh ketenangan. Lagu ini jelas ditujukan untuk Yoko Ono, sosok yang menjadi jangkar emosional Lennon di masa transisi hidupnya. Dengan aransemen yang sangat minimal, Lennon membiarkan emosi berbicara lebih keras daripada instrumen.

Kesederhanaan lagu ini justru membuat pesannya terasa dalam. Gitar akustik yang lembut dan vokal Lennon yang rapuh menciptakan nuansa cinta yang tidak berisik, tapi mengakar. “Love” menunjukkan bahwa bagi Lennon, cinta bukan sesuatu yang dramatis, melainkan kekuatan sunyi yang mampu menyembuhkan luka paling dalam.

3. “God”

“God” adalah pernyataan paling berani di seluruh album ini. Dalam lagu ini, Lennon satu per satu menyebut hal-hal yang dulu ia percayai, mulai dari Tuhan, agama, idola, bahkan The Beatles, lalu dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak lagi mempercayainya. Lagu ini terasa seperti pengakuan sekaligus pembebasan diri dari beban ekspektasi publik.

Secara emosional, lagu ini sangat kuat meski aransemen musiknya tetap sederhana. Vokal Lennon terdengar lelah, jujur, dan penuh tekad untuk menemukan jati dirinya sendiri. “God” bukan tentang nihilisme, melainkan tentang keberanian melepaskan kepercayaan lama demi menemukan kebenaran personal yang lebih jujur.

4. “Hold On”

John Lennon (commons.wikimedia.org/Miniacipedia)

“Hold On” menawarkan pesan penguatan diri yang sederhana namun sangat efektif. Lagu ini terdengar seperti bisikan penghiburan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang yang dicintai. Dengan aransemen minimal dan atmosfer yang hangat, Lennon mengingatkan bahwa bertahan adalah bentuk keberanian tersendiri.

Meski temanya berat, lagu ini memiliki sentuhan ringan yang membuatnya terasa manusiawi. Detail kecil seperti celetukan absurd Lennon justru menambah pesona lagu ini. “Hold On” terasa seperti pengingat bahwa di tengah kekacauan batin, masih ada harapan yang bisa digenggam, sekecil apa pun itu.

5. “Mother”

Sebagai lagu pembuka album, “Mother” langsung menetapkan nada emosional yang sangat dalam. Lagu ini berangkat dari trauma masa kecil Lennon, terutama kehilangan ibunya di usia muda. Dentangan lonceng di awal lagu terasa seperti panggilan duka, mengajak pendengar masuk ke ruang batin yang sangat pribadi.

Sepanjang lagu, emosi Lennon meningkat secara perlahan hingga mencapai puncak yang menyakitkan. Vokalnya terdengar mentah, nyaris seperti teriakan minta dipahami. “Mother” bukan lagu yang mudah didengar, tetapi justru karena itu, lagu ini menjadi salah satu pernyataan paling jujur tentang luka yang lama terpendam.

Kelima lagu ini membuktikan bahwa kekuatan John Lennon tidak hanya terletak pada kejeniusannya sebagai penulis lagu, tetapi juga pada keberaniannya membuka luka dan keraguan terdalamnya kepada publik. Nah, kira-kira menurutmu lagu mana yang paling terasa menampar hati?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team