ilustrasi masyarakat Suku Sunda (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Lagu Sapu Nyere Pegat Simpay diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang komponis Sunda asal Bandung yang dikenal dengan karya-karya bertema keseharian dan budaya lokal.
Sapu Nyere Pegat Simpay merupakan satu dari sekian banyak karya ciptaannya yang hingga kini tetap digunakan dalam kegiatan perpisahan sekolah, kelompok seni, hingga acara adat. Meski ditulis dengan bahasa Sunda, kekuatan emosionalnya tidak luntur bahkan setelah bertahun-tahun.
Menariknya, lagu ini bukan bagian dari kurikulum formal atau lagu wajib daerah, namun mampu menjadi semacam "lagu wajib" dalam setiap momen perpisahan di wilayah Sunda. Hal ini terjadi karena kekuatan naratif dan liriknya yang sangat membumi dan relevan lintas generasi.
Banyak orang yang mengaku sulit menahan air mata saat lagu ini dimainkan, karena langsung membawa mereka pada ingatan akan orang-orang dan momen yang dulu pernah dekat, namun kini sudah berjarak.
Demikian lirik lagu Sapu Nyere Pegat Simpay. Lagu ini bukan sekadar lagu daerah—lagu ini merupakan pernyataan cinta untuk kenangan yang dibangun bersama. Dalam melodinya yang sederhana, terkandung ajakan tulus untuk menghayati kebersamaan sebelum semuanya berpisah. Di setiap bait dan nada, ada rasa haru dan persaudaraan yang membuatnya tetap abadi di hati banyak orang.