Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon setelah konferensi pers film "Dopamin" di XXI Metropole, Jakarta, Selasa (14/10/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Angga Yunanda mengungkapkan bahwa bisa bekerja sama dengan Teddy Soeriaatmadja merupakan salah satu impiannya sejak lama.
"Karena salah satu, kayak bucket list juga kayaknya ya bisa di-direct sama Mas Teddy. Apalagi di film ini kan spesial karena Mas Teddy juga nulis. Dan kayaknya kalau ditanya teman-teman Gen Z kita juga salah satu wish list paling atas juga pasti Mas Teddy," ungkapnya.
Menariknya, tawaran proyek ini datang tak lama setelah Angga dan Shenina menikah. Ia pun menganggap kesempatan itu sebagai momen yang tepat, semacam bulan madu "profesional" dengan istrinya di dunia nyata.
"Jadi pas dikabarin pertama kali kerjasama dengan Mas Teddy itu lumayan unik, karena enggak lama setelah kita menikah. Terus akhirnya dikabarin untuk meeting pertama kali waktu itu di Starvision bareng langsung sama Pak (Chand) Parwez dan Mas Teddy," aku Angga.
Menurut Angga, film Dopamin memiliki konsep unik yang membuatnya tidak berpikir dua kali untuk ikut ke dalam proyeknya. Tak heran, karena cerita ini datang dari sutradara yang menggarap film seperti Lovely Man (2011) dan Banyu Biru (2005).
"Pas denger ceritanya, terus gimana filmnya akan punya konsep yang sangat menarik langsung ya enggak pikir panjang, sih. 'Yaudah yuk, kita langsung syuting, langsung syuting sekarang'," tuturnya.