Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Dewara Zaqqy di kantor IDN, Jakarta, Rabu (2/12/2025)
potret Dewara Zaqqy di kantor IDN, Jakarta, Rabu (2/12/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Intinya sih...

  • Bayang-bayang Keenan versi Adipati Dolken jadi tantangan tersendiri bagi Dewara Zaqqy

  • Zaqqy tetap bertekad bangun karakter Keenan versi dirinya sendiri

  • Alya Syahrani juga merasa ada di bawah bayang-bayang Maudy Ayunda, tapi tetap senang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Memerankan karakter Keenan di musikal Perahu Kertas bukan hal yang mudah bagi Dewara Zaqqy. Meski musikal dan film merupakan dua medium yang berbeda, Zaqqy mengaku sempat berada di bawah bayang-bayang Adipati Dolken.

Visual dan karakterisasi Adipati yang sudah terlanjur melekat di ingatan penonton membuat Zaqqy merasa terbebani oleh ekspektasi tersebut. Kendati demikian, ia tetap bertekad untuk menghadirkan Keenan versi dirinya sendiri yang dibangun langsung dari pendalaman karya aslinya.

1. Bayang-bayang Keenan versi Adipati Dolken jadi tantangan tersendiri bagi Dewara Zaqqy

potret Dewara Zaqqy di kantor IDN, Jakarta, Rabu (2/12/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Saat media visit ke kantor IDN, Jakarta, Rabu (3/12/2025), Dewara Zaqqy tak menampik bahwa ekspektasi publik menjadi salah satu tantangan terbesarnya dalam memerankan karakter Keenan di musikal Perahu Kertas. Menurutnya, Adipati Dolken sudah menanamkan citra Keenan yang kuat, baik dari cara bicara, gesture hingga penampilannya.

“Kalo dibilang beban atau susah itu pasti. Lihat aja Bang Adipati. Jadi memang rilis novelnya duluan, tapi begitu ada filmnya sudah tergambarkan bahwa Keenan, visualnya seperti itu dari cara bicaranya, gesture, dan juga penampilannya seperti itu,” kata Dewara.

Hal inilah yang membuatnya sempat khawatir apakah nantinya penonton bisa menerima Keenan versi dirinya atau tidak.

2. Zaqqy tetap bertekad bangun karakter Keenan versi dirinya sendiri

potret Dewara Zaqqy di kantor IDN, Jakarta, Rabu (2/12/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Meski ada di bawah bayang-bayang Adipati dan ekspektasi penonton, Zaqqy menjelaskan, tetap bertekad untuk membangun karakter Keenan versi dirinya sendiri dengan tidak menonton ulang film Perahu Kertas selama proses pendalaman karakter. Hal tersebut sengaja dilakukan agar ia tidak terpengaruh dengan karakter Keenan yang sudah lebih dulu divisualisasikan oleh Adipati.

Zaqqy lebih memilih untuk membaca novelnya berkali-kali agar bisa membangun karakter Keenan yang memang berpatokan dengan karya aslinya.

“Walaupun aku sudah pernah nonton filmnya, tapi selama pendalaman, aku mencoba untuk gak nonton filmnya, tapi lebih ke baca novelnya berulang-ulang. Karena aku mau, aku dapet Keenan aku sendiri, tanpa harus melihat gesture-nya dia sebagai Keenan seperti apa.”

3. Alya Syahrani juga merasa ada di bawah bayang-bayang Maudy Ayunda, tapi tetap senang

potret Dewara Zaqqy dan Alya Syahrani di kantor IDN, Jakarta, Rabu (2/12/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Gak berbeda jauh dari Dewara Zaqqy, Alya Syahrani yang memerankan karakter Kugy di musikal Perahu Kertas juga merasa terbebani dengan kesuksesan Maudy Ayunda sebagai Kugy di versi film. Kendati demikian, ia tetap merasa senang karena mendapatkan kesempatan untuk memerankan karakter ikonik tersebut.

“Aku sama sih, kalau beban pastinya beban, tapi senang juga bisa bawa karakter yang cukup ikonik,” ucap Alya Syahrani yang juga hadir dalam media visit.

Seperti Zaqqy, Alya juga bertekad untuk membangun karakter Kugy versi dirinya sendiri yang berpedoman pada karakterisasi yang tertuang di dalam novel.

Adapun musikal Perahu Kertas akan dipentaskan di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, mulai 30 Januari hingga 15 Februari 2026 dengan total 21 pertunjukan.

Editorial Team