Amar Haikal jelaskan makna judul filmnya setelah press screening "Anak Macan" di Metro Cinema Kemang, Jakarta, Kamis (13/11/12025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)
Anak Macan sendiri menggunakan judul internasional My Plastic Mother yang dipilih di tahap akhir proses kreatif. Amar menjelaskan, judul itu merepresentasikan banyak lapisan dalam ceritanya.
"Judul My Plastic Mother itu sebetulnya kayak kita nemunya tuh very late in the process, gitu. Kayak kalau gak salah bahkan setelah draft ke sekian belas gitu. Karena ujung-ujungnya adalah film ini bukan hanya tentang lingkungan, ya," tambah Amar.
Dengan latar Bantar Gebang yang menjadi tempat pemrosesan sampah terbesar se-Asia Tenggara, sudah jelas kalau film ini menyentil kebiasaan buruk soal sampah dan perilaku konsumtif.
"Film ini bukan hanya tentang lingkungan. Kayak aku merasa kita semua perlu lihat tempat ini, gitu. Kayak gunung sampah ini tuh kelakuan kita. Produk-produk yang kita lihat di sana, logo-logonya, warna-warni plastik itu ada di rumah kita semua setiap harinya. Jadi aku selalu pengen ngasih lihat tempat ini ke sebanyak orang di kota-kota besar, di Jakarta khususnya," ujar Amar.
Namun, di balik pesan ekologis itu, film ini juga menyuguhkan perjalanan emosional seorang anak yang berkeliling di gunung sampah untuk mencari memori tentang ibunya.
"Sebenarnya respon dari dua aspek cerita yang berjalan dalam waktu yang sama, gitu. Aspek pertama adalah tentang tempat ini, tentang lingkungan ini. Dan aspek kedua yang menurutku sebetulnya meaning-nya, makna intinya adalah tentang pencarian diri seorang anak," papar Amar.
Lewat judul My Plastic Mother, Amar ingin memberikan double entendre atau makna ganda dalam karyanya yang berjalan secara paralel. "Aku selalu pengen punya dua interpretasi yang berbeda. Itu sampai judulnya sekali pun," akunya.