Film Dua Hati Biru (dok. Starvision Plus)
Selain perbedaan pandangan, film yang dibintangi Angga Yunanda ini juga menggambarkan konflik-konflik kecil dalam rumah tangga. Dari konflik tersebut, Gina S.Noer ingin menyampaikan pesan bahwa keluarga mana pun akan punya konflik, tetapi hanya kita yang bisa menjaganya.
"Banyak konflik-konflik kecil, percakapan-percakapan sulit. Maka dari itu, Dua Hati Biru ada, karena bagaimanapun kalau bukan kita, yang jaga keluarga kita siapa lagi," lanjut sang sutradara.
Salman Aristo, produser film ini, juga melakukan riset dan diskusi dengan psikolog keluarga agar isu yang diangkat dapat tersampaikan kepada penonton. Proses tersebut membantu tim produksi dalam pengembangan cerita.
"Kegelisahan kami tuh ingin coba sinkronkan dengan berbagai macam cara, riset adalah salah satu yang bisa kami lakukan. Mendekatkan diri dengan bergelut dengan lembaga-lembaga di topik kami bicarakan, ada keluarga, dan berbicara dengan psikolog anak, psikolog keluarga pada saat riset pengembangan cerita," jelasnya.
Apakah kamu sudah nonton film Dua Hati Biru? Masih tayang di bioskop, lho!