Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Matta Cinema pamerkan 6 film di ACFM Busan
Matta Cinema pamerkan 6 film di ACFM Busan (Instagram.com/mattacinema)

Rumah produksi Matta Cinema memamerkan enam proyek film ambisiusnya di Asian Contents & Film Market (ACFM) di Busan. Proyek film tersebut diadaptasi dari kisah nyata di tanah air dan diluncurkan dengan judul “True Stories of Indonesia”. Melansir Variety, proyek tersebut memerlukan anggaran yang berkisar antara $440.000 atau Rp7 miliar hingga $1,1 juta atau Rp183 miliar, dengan jadwal produksi hingga 2028.

Ada beberapa film yang diadaptasi dari kasus-kasus nyata hasil investigasi kriminal Tempo, berikut daftar film yang dipamerkan oleh Matta Cinema di ACFM di Busan.

1. Film Pintu Kanjuruhan, Malam Panjang, dan Kampung Harapan diadaptasi dari kasus-kasus nyata hasil investigasi kriminal Tempo

Matta Cinema pamerkan 6 film di ACFM Busan (Instagram.com/mattacinema)

Dalam upaya mencari kolaborasi internasional ini, Matta Cinema menonjolkan tiga film yang disebut sebagai trilogi drama kriminal. Tiga film ini mengadaptasi kasus-kasus nyata dari investigasi kriminal Tempo, yaitu Pintu Kanjuruhan yang mendramatisasi tragedi sepak bola Stadion Kanjuruhan di Malang yang menewaskan 131 orang akibat gas air mata, Malam Terpanjang yang diangkat dari kasus perundungan di sebuah universitas yang menyebabkan kematian seorang mahasiswa kedokteran di Semarang, dan Kampung Harapan yang mengangkat krisis perjudian daring nasional Indonesia melalui kisah tiga kehidupan di sebuah desa yang sedang berjuang.

Masing-masing film tersebut berbujet $600.000 atau Rp9,9 miliar dan dijadwalkan akan diproduksi sekitar tahun 2026-2028 di bawah kerja sama dengan Pal8 Pictures, anak perusahaan produksi Tempo.

2. Film My Own Last Supper akan memasuki tahap produksi

Matta Cinema pamerkan 6 film di ACFM Busan (Instagram.com/ismailbasbest)

Matta Cinema juga memamerkan film My Own Last Supper yang menceritakan tentang seorang duda berusia 76 tahun yang mengumpulkan anak-anaknya untuk makan malam terakhir, mengungkap memoar tersembunyi tentang cinta, kehilangan, dan luka masa lalu sebelum memilih laut sebagai tempat reuni dengan mendiang istrinya. Diadaptasi dari novel pemenang penghargaan, film ini kabarnya akan memulai produksi pada November 2025 dengan anggaran $480.000 atau sekitar Rp7 miliar.

Film ini akan disutradarai oleh Ismail Basbeth, yang sukses menyutradarai film Sara. Untuk mengingat kembali, film Sara sempat menjadi sorotan dan menuai pujian karena berhasil melangsungkan world premier di Busan International Film Festival (BIFF) 2023.

3. Film Last Resort dan The Unforgettable Flavours sedang dikembangkan

Matta Cinema pamerkan 6 film di ACFM Busan (Instagram.com/ismailbasbeth)

Di samping itu, Matta Cinema juga memiliki dua proyek tambahan yang sedang dikembangkan bersama Ruang Basbeth Bercerita, yang dipimpin oleh Lyza Anggraheni, pemenang Penghargaan TAICCA pada Proyek Pitching Busan Asian Film School tahun lalu.

Salah satunya adalah film Last Resort yang ditulis oleh mendiang Gertjan Zuilhof, mantan programmer Festival Film Internasional Rotterdam. Memiliki anggaran tertinggi sebesar $1,2 juta atau Rp199 miliar, film ini berkisah tentang seorang ibu tunggal asal Jepang yang membangun bisnis "wisata bunuh diri" ilegal di sebuah pulau terpencil di Indonesia untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi putrinya.

Terakhir, ada film The Unforgettable Flavours yang terinspirasi dari "Mustika Rasa", buku resep tahun 1965 yang diinisiasi oleh presiden Soekarno. Dengan anggaran $720.000 atau Rp11 miliar, film ini membawa penonton mengikuti kisah seorang perwira muda modern yang ditugaskan untuk memimpin proyek buku masak, dengan menjelajahi Indonesia untuk melestarikan jiwa kulinernya sembari mengarungi cinta yang rapuh yang diuji oleh badai tahun 1965.

Editorial Team