kematian bibi May dalam versi game Spider-Man (dok. Insomniac Games/Spider-Man)
Lantas, kenapa Spider-Man selalu kehilangan? Tentunya, itu karena alasan tematik dan naratif. Spider-Man diciptakan sebagai superhero yang relatable dan realistis. Ia tidak seperti Tony Stark yang kaya raya, Thor yang merupakan seorang dewa, dan Captain America yang datang dari masa lalu. Spider-Man alias Peter Parker hanyalah remaja biasa yang kebetulan mendapatkan kekuatan super. Ia punya keterbatasan dari finansial, sulit membagi waktu, dan masih harus belajar banyak tentang menjadi superhero ideal.
Hidup Spider-Man berpusat pada kata mutiara ikonis dari Paman Ben, "with power comes great responsibility". Itu ia dapatkan ketika baru menjadi Spider-Man, dan ia pegang sampai sekarang. Artinya, sebagai Spider-Man, Peter Parker harus tahu prioritas, dengan kekuatannya ia bertanggung jawab untuk melindungi orang yang membutuhkan. Meskipun, terkadang hal tersebut membuatnya kehilangan sesuatu.
Kalau di komik, kemalangan Peter Parker ini mendapat istilah bernama Parker Luck. Ia pertama kali muncul pada The Amazing Spider-Man #5 (1963). Parker Luck gak hanya tentang kehilangan, tetapi juga kesialan. Misalnya, telat bayar kontrakan, masuk jebakak villain, hingga disemprot bosnya, James Jonah Jameson. Menariknya, Parker Luck menjadi judul untuk episode kedua serial MCU, Your Friendly Neighborhood Spider-Man (2022).