Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kematian bibi May
kematian bibi May (dok. Marvel Studios/Spider-Man: No Way Home)

Intinya sih...

  • Spider-Man selalu kehilangan saat menjadi superhero, termasuk orang terkasih dan pekerjaan.

  • Kemalangan Spider-Man membuatnya lebih relatable dan realistis, disebut sebagai Parker Luck.

  • Peter Parker selalu mengambil pelajaran dari setiap kehilangan yang dialaminya, membuatnya karakter yang kompleks.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Spider-Man adalah salah satu superhero terpopuler. Debut pada Amazing Fantasy #15 (1962), ia langsung menjadi karakter fenomenal yang masuk budaya pop dunia. Spider-Man dikenal dengan karakternya yang lucu dan suka nyeletuk dalam beraksi.

Namun, di balik sifatnya yang periang, ternyata ia memiliki kehidupan pribadi yang cukup tragis. Peter Parker alias Spider-Man sering sekali kehilangan dalam hidupnya. Entah itu kekasih, keluarga, atau pekerjaan. Lantas, kenapa hal tersebut sering terjadi? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Spider-Man selalu kehilangan sesuatu saat ia meneruskan aksinya sebagai superhero

kematian paman Ben yang ikonis selalu muncul dalam film (dok. Columbia Pictures/Spider-Man)

Semenjak menjadi Spider-Man, Peter Parker membuat Kota New York jauh lebih aman. Namun, hidupnya ternyata tidak berubah lebih baik. Bahkan, setelah menjadi superhero, ia sering ditimpa kemalangan. Yang terburuk, Peter Parker sering sekali kehilangan seseorang dan sesuatu yang berharga. Mulai dari kematian orang terkasih seperti bibi May, Gwen Stacy, hingga paman Ben. Selain itu, ia juga kehilangan temannya, Harry Osborn, serta sering kehilangan pekerjaan akibat tidak bisa mengabaikan tindak kejahatan.

Hal tersebut selalu diadaptasi di versi film. Misalnya, Spider-Man versi MCU kehilangan bibi May dalam Spider-Man: No Way Home (2021), Spider-Man versi film Sony Pictures kehilangan Gwen Stacy dalam The Amazing Spider-Man 2 (2014), dan versi Spider-Man Sam Raimi kehilangan Paman Ben dan Harry Osborn.

2. Alasan utamanya adalah untuk membuat Peter Parker lebih relatabe, kemalangannya disebut Parker Luck

kematian bibi May dalam versi game Spider-Man (dok. Insomniac Games/Spider-Man)

Lantas, kenapa Spider-Man selalu kehilangan? Tentunya, itu karena alasan tematik dan naratif. Spider-Man diciptakan sebagai superhero yang relatable dan realistis. Ia tidak seperti Tony Stark yang kaya raya, Thor yang merupakan seorang dewa, dan Captain America yang datang dari masa lalu. Spider-Man alias Peter Parker hanyalah remaja biasa yang kebetulan mendapatkan kekuatan super. Ia punya keterbatasan dari finansial, sulit membagi waktu, dan masih harus belajar banyak tentang menjadi superhero ideal.

Hidup Spider-Man berpusat pada kata mutiara ikonis dari Paman Ben, "with power comes great responsibility". Itu ia dapatkan ketika baru menjadi Spider-Man, dan ia pegang sampai sekarang. Artinya, sebagai Spider-Man, Peter Parker harus tahu prioritas, dengan kekuatannya ia bertanggung jawab untuk melindungi orang yang membutuhkan. Meskipun, terkadang hal tersebut membuatnya kehilangan sesuatu.

Kalau di komik, kemalangan Peter Parker ini mendapat istilah bernama Parker Luck. Ia pertama kali muncul pada The Amazing Spider-Man #5 (1963). Parker Luck gak hanya tentang kehilangan, tetapi juga kesialan. Misalnya, telat bayar kontrakan, masuk jebakak villain, hingga disemprot bosnya, James Jonah Jameson. Menariknya, Parker Luck menjadi judul untuk episode kedua serial MCU, Your Friendly Neighborhood Spider-Man (2022).

3. Selalu ada pelajaran yang dapat diambil setiap kali ia kehilangan sesuatu atau seseorang

Spider-Man beraksi kembali setelah kematian Gwen Stacy (dok. Sony Pictures/The Amazing Spider-Man 2)

Meskipun sering menderita, ternyata Peter Parker selalu bisa mengambil pelajaran ketika kehilangan orang atau sesuatu yang dicintai. Misalnya, setelah kematian Paman Ben, Peter belajar tanggung jawab yang membuatnya menjadi superhero paling ramah dan tidak pernah membunuh. Kematian Gwen juga menguatkannya untuk lebih berhati-hati dalam menjaga identitasnya. Dalam The Amazing Spider-Man #70 (2022), Peter Parker juga menyatakan bahwa meskipun sering kehilangan, ia tetap akan terus berjuang sebagai Spider-Man.

Dalam film Spider-Man: No Way Home, Peter Parker juga merelakan untuk kehilangan segalanya, mulai dari bibi May, pacarnya, sahabatnya, hingga kehidupan dan masa depannya, demi menghentikan kekacauan multiversal. Ia membuat semua orang melupakannya dan memulai hidup baru jauh dari mereka. Sangat tragis, tetapi bijak banget, ya!

Dibalik kemalangan Spider-Man, ia selalu dapat menemukan sedikit kebahagiaan dalam hidupnya. Itulah yang membuatnya karakternya begitu realistis dan kompleks. Cocok banget disebut menyandang gelar salah satu superhero terpopuler sepanjang masa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team