Mengenal Emma, Karakter yang Selalu Ceria di Yakusoku No Neverland

Emma adalah karakter protagonis utama dari The Promised Neverland.

Ia memiliki sifat yang sangat peduli sesama dan ekstrover, Emma sering membuktikan dirinya sebagai salah satu anak yatim yang paling dapat diandalkan dan sering terlihat dikelilingi oleh teman-temannya. Dia dikenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk belajar, atletis yang cakap, dan optimisme yang tinggi.

Menjadi salah satu anak terpintar yang tinggal di Grace Field House, Emma dianggap sebagai salah satu dari tiga "barang berkualitas Premium" milik Grace Field House bersama dengan Norman dan Ray.

Setelah keberhasilannya melarikan diri dari Grace Field bersama Ray dan 13 anak yatim lainnya, Emma berusaha menemukan William Minerva yang ia yakini dapat memberinya kebebasan dan teman-temannya kebebasan untuk menjalani kehidupan yang aman dan damai dari demon.

Emma lahir pada 22 Agustus 2034. Dia dikirim ke Grace Field House setahun kemudian pada 2035. Di bawah asuhan pengurus panti asuhan, Isabella Emma memiliki masa kecil yang bahagia bersama teman-teman yatim piatu lainnya.

Karena usia mereka yang dekat dan mungkin fakta bahwa mereka adalah siswa berprestasi secara akademis, ia sangat dekat dengan Norman dan Ray dari semua anak yatim di Grace Field.

Emma adalah gadis muda kurus berkulit putih yang memiliki mata hijau berbentuk oval dan alis yang sangat tipis. Rambutnya oranye, pendek dan berantakan, mencuat di semua sudut di sekitar kepalanya.

Seperti anak-anak lain di panti asuhan, Emma mengenakan seragam standar — kemeja dan rok putih beserta sepatu cokelat polos. Nomor identitasnya, "63194", dapat dilihat di sisi kiri lehernya.

Selama melarikan diri dari Grace Field House, dia memotong telinga kirinya untuk mengulur waktu dan mengenakan perban untuk menutupi luka.

Emma ditampilkan sebagai gadis yang optimis dan ceria yang penuh semangat, juga anak yang pertama kali melompat dari tempat tidur untuk membangunkan teman-temannya di pagi hari.

Dia juga terbukti berani dan tidak gentar saat dia bersikap berani ketika membantu Gilda menangkap "hantu" yang bersembunyi di dalam Grace Field House. Atletis dan ekstrover, Emma adalah kebalikan dari fisik lemah Norman dan sifat introver Ray.

Emma selalu menunjukkan kasih sayang dan kepedulian yang tak terbatas pada sesama saudara kandungnya, karena dia berperan sebagai kakak di antara adik-adiknya.

Setelah menemukan mayat Conny dan kebenaran di belakang Grace Field dan Isabella, dia segera ingin melarikan diri dan menolak untuk meninggalkan siapa pun karena dia tidak ingin saudara-saudaranya menderita nasib yang sama seperti Conny.

Emma dianggap sebagai salah satu dari tiga genius Grace Field. Meskipun dia tidak secerdas Norman atau Ray, dia mampu bersaing dengan mereka dalam hal intelektual.

Emma memiliki kemampuan belajar yang luar biasa, yang memungkinkannya untuk mendapat nilai penuh pada hampir setiap tes dan menghafal segalanya dengan sempurna dan telah terbukti mengetahui dan memahami kode Morse dengan baik.

Emma memiliki wawasan emosional yang luar biasa serta kemampuan hebat untuk memanipulasi ekspresi dan perasaannya, bahkan menipu Isabella yang memeriksa denyut nadinya.

Karena kemampuan atletisnya, Emma memiliki kemampuan fisik yang hebat dan refleks yang luar biasa. Dia memiliki energi dan kapasitas fisik terbaik dari semua anak yatim lain di rumah. Emma selalu menjadi orang terakhir yang tertangkap dalam permainan petak umpet di Grace Field, hanya ditangkap oleh Norman karena pemikiran strategisnya.

Season kedua anime Yakusoku no Neverland kabarnya akan rilis tahun 2020. Rasanya tidak sabar untuk segera mengetahui apa yang akan terjadi, ya!