Miracle In Cell No.7 Indonesia (instagram.com/miracleincellno7movie)
Sebagai sutradara Hanung Bramantyo diberi kebebasan untuk menambahkan unsur-unsur Indonesia di film ini. Namun, ada beberapa kondisi juga yang gak boleh ia langgar.
Salah satu kondisi tersebut, ia diwanti-wanti untuk tidak banyak mengubah benang merah cerita dari kisah aslinya.
"Jadi yang saya lakukan ya, hanya mengadaptasi saja, meng-indonesia-kan karya Korea itu," ujarnya.
Selain itu, ia juga ingin membuat kisah hukum di Miracle In Cell No.7 Indonesia senyata mungkin, seperti kondisi hukum sebenarnya di negara ini yang terbilang carut marut.
Hanung merasa tertarik karena hukum yang dibuat oleh orang 'normal', digugat oleh orang yang memiliki perbedaan kondisi mental. Namun karena terpentok dengan aturan, Hanung mengurungkan niatnya.
"Makanya aku berimajinasi seolah-olah hukum ini berlaku di sebuah negara. Makanya banyak atribut yang aku salah-salahin, lambang kalapasnya, seragamnya, kostum hakimnya." ungkapnya.