Sekitar sedekade terakhir, industri musik dapat pengaruh besar dari sad culture. Pasar musik dunia dijejali lagu-lagu dengan tema sedih, patah hati, dan frustrasi. Taylor Swift jadi salah satu yang memulai tren ini lewat lagu-lagu macam "Teardrops on My Guitar" dan "All Too Well". Disusul musisi lain, seperti Kodaline, Lauv, LANY, Rex Orange County, Laufey, hingga Lewis Capaldi. Bahkan, Olivia Rodrigo sempat mengamini tren itu dengan merilis lagu "drivers license" pada 2021.
Hingga 2022, tren lagu sedih masih bertahan dan disukai. Apalagi, ini didukung dengan meningkatnya kesadaran soal kesehatan mental yang mendorong munculnya lagu-lagu bertema serupa. Namun, semua berubah pada pertengahan 2023. Musik 2000-an kembali viral di media sosial. Kira-kira alasan apa yang bisa menjelaskan fenomena ini?