Tidak hanya bagi pendengar yang merasakan energi optimisme saat mendengarkan lagu ini, ternyata proses pembuatannya pun meninggalkan kesan yang membekas bagi para musisinya. Baskara Putra misalnya yang terkesan dengan proses bertukar ide hingga penggabungan rekaman musik yang dilakukan secara online. “Seluruh proses pembuatan karya ini dilakukan dengan mengandalkan koneksi internet. Kami saling bertukar ide dan file lagu secara digital. Sampai pada tahap menggabungkan rekaman musik dilakukan secara online.” Ungkap Baskara.
Beda lagi dengan Kunto Aji yang menganggap adanya pandemik ini sebagai momen yang mengajaknya belajar mengenai banyak hal dan mempersembahkan “Ramai Sepi Bersama” sebagai dukungan kepada siapa saja melalui karya. “Anthem ‘Ramai Sepi Bersama’ ini menjadi dukungan yang bisa kami suarakan melalui karya. Bahwa kita semua berjuang bersama dalam keadaan ini,” ujar Kunto Aji.
“Proyek ini dilakukan dalam banyak keterbatasan, sempat ragu apakah komunikasi akan berjalan dengan lancar. Ternyata dalam jangka waktu 3 minggu kami berhasil menyelesaikannya,” kata Sal Priadi yang mangaku sempat ragu dengan proyek kolaborasi ini.
Yura Yunita mengatakan, “Aku nggak menyangka bisa berkarya bersama dengan ketiga musisi hebat ini secara virtual. Proses pembuatan video juga aku lakukan sendiri, menggunakan kamera-kamera besar yang dikirimkan oleh tim ke rumah. Dengan hanya mengandalkan tripod dan juga instruksi secara online ternyata bisa berhasil untuk menghasilkan karya yang sangat bermakna buat aku. Aku merinding ketika menyaksikan versi lengkap dari TVC ini.”