Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
buku Mornings in Jenin (Instagram.com/_egyptiique)

Kamp pengungsi menjadi tempat penuh penderitaan dan ketidakpastian yang mengintai setiap sudut. Tak jarang ada novel yang mengangkat tempat pengungsian sebagai setting utama cerita. Terlebih jika kamp pengungsian tersebut merupakan tempat penampungan pasca perang yang penuh kesengsaraan dan kurang perawatan.

Pembaca diberi wawasan unik tentang pengalaman hidup dan sudut pandang para pengungsi yang sering kali diabaikan atau dilupakan dalam masyarakat. Menghadirkan kisah-kisah yang mengharukan, serta penuh perjuangan dan harapan di kamp pengungsian. Seperti kelima rekomendasi novel berikut ini.

1. Mornings in Jenin – Susan Abulhawa

sampul buku Mornings in Jenin (bloomsbury.com)

Mornings in Jenin menggambarkan perjalanan pahit keluarga Palestina yang terpinggirkan akibat konflik Israel-Palestina. Novel ini mengisahkan hidup Amal, seorang perempuan Palestina yang dari masa kecil hingga dewasa hidup di kamp pengungsian di Jenin. Dalam narasi yang mengharukan, novel berfokus pada perjuangan dalam menghadapi kekerasan dan kehilangan.

Novel ini membangkitkan empati dan pengertian terhadap realitas kehidupan di pengungsian. Mornings in Jenin menggambarkan kompleksitas konflik yang menghancurkan dan mempengaruhi kehidupan orang-orang Palestina. Dengan penggunaan bahasa yang indah, Abulhawa membingkai cerita tentang kekuatan harapan dalam menghadapi tragedi.

2. Gate of the Sun – Elias Khoury

Editorial Team

Tonton lebih seru di