Karena ini merupakan film yang diadaptasi dari novel yang sangat lama, tentu semua pihak bekerja sangat keras untuk menghidupkan kembali era Pram saat menuliskannya. Mengingat itu sudah berpuluh tahun lalu, semua setting tempat, busana, bahasa, latar belakang cerita harus sesuai dengan masa itu.
Produser Falcon Pictures, Frederica, yang telah sukses menghasilkan film-film sebelumnya seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 1 dan 2 dan My Stupid Boss, mengaku sangat tersanjung bisa mendapatkan kesempatan untuk memproduksi film yang diangkat dari novel karya legenda sastra Indonesia tersebut.
“Film Bumi Manusia adalah satu langkah ke depan yang penting buat Falcon Pictures. Dan ini jadi tantangan buat kami bagaimana film Bumi Manusia akan bisa diterima, bukan hanya oleh pencinta novel ini, tapi juga bisa diterima oleh penikmat film pada umumnya dan generasi muda sekarang,” ungkapnya.
Hanung Bramantyo mengungkapkan bahwa dirinya seakan diserahkan beban yang berat untuk menyutradarai film Bumi Manusia. “Saya harus bisa menyuguhkan film Bumi Manusia ini agar bisa diterima semua kalangan Bagi saya ini tidak mudah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh putri ketiga Pramoedya Ananta Toer, Astuti Ananta Toer, yang mengungkapkan bagaimana dirinya berharap film ini dapat diserap dunia luar.
“Karya-karya Pram (Pramoedya Ananta Toer) dibuat berdasarkan catatan sejarah, statistik, dan riset mendalam. Saya berharap, mungkin juga Pram, setelah menonton film ini penonton akan diberikan kekuatan agar lebih berani, mencintai keadilan dan kebenaran, berpihak kepada yang benar, berpihak kepada yang adil, dan mencintai keindahan,” paparnya.
Film Bumi Manusia sendiri akan mulai syuting pada pertengahan bulan Juli 2018. Produksi dan pengambilan gambar akan dilaksanakan di dua negara, yaitu Indonesia (Jogjakarta dan Semarang) dan Belanda.
Wah, jadi gak sabar nih tunggu film Bumi Manusia benar-benar tayang. Kamu gak sabar juga? Sambil menunggu filmnya tayang, bisa tuh kamu baca lagi novel Bumi Manusia ini!