Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
film The Amateur
film The Amateur (dok. 20th Century Studio/The Amateur)

Intinya sih...

  • The Thirty-Nine Steps — John Buchan: Richard Hannay, insinyur Inggris, terseret ke dunia rahasia dan dikejar oleh pembunuh politis.

  • Our Man in Havana — Graham Greene: James Wormold, penjual vacuum cleaner, mengarang intelijen palsu yang tiba-tiba menjadi kenyataan.

  • The Tailor of Panama — John le Carré: Harry Pendel, penjahit elegan, menciptakan cerita politik palsu yang berkembang menjadi konflik besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam cerita spionase, kita sering disuguhi agen-agen super cerdas, dingin, dan selalu tiga langkah di depan musuh. Namun ada juga kisah-kisah yang justru menampilkan tokoh utama yang sebenarnya tidak terlalu siap dan sering salah langkah. Justru kecerobohan dan ketidaksiapan mereka inilah yang membuat cerita terasa menyegarkan dan penuh kejutan.

Enam novel berikut membawa pembaca ke dalam petualangan yang tegang sekaligus menggelikan. Karakter-karakter ini mungkin tidak memenuhi standar seorang agen rahasia sejati, tetapi pesona polos mereka justru membuat cerita makin menarik. Siap menyelami dunia mata-mata yang konyol tapi tetap mendebarkan?

1. The Thirty-Nine Steps — John Buchan

buku The Thirty-Nine Steps (gutenberg.org)

Novel klasik ini menampilkan Richard Hannay, seorang insinyur Inggris yang baru kembali dari Afrika dan berniat menjalani hidup tenang di London. Semua rencana itu buyar ketika seorang tetangga jurnalis mengungkapkan adanya plot pembunuhan politis besar yang sedang direncanakan.

Setelah sang jurnalis ditemukan tewas di apartemennya, Hannay tak punya pilihan selain melarikan diri demi menyelamatkan diri. Yang ia bawa hanyalah sebuah buku catatan berisi petunjuk misterius. Pelarian Hannay membawanya ke Skotlandia, di mana ia terus dikejar oleh orang-orang yang ingin membungkamnya.

Dari satu petunjuk ke petunjuk lain, ia mencoba memahami apa sebenarnya “The Thirty-Nine Steps” itu. Novel penuh aksi ini sering dianggap sebagai salah satu fondasi cerita mata-mata modern, kisah di mana orang biasa terseret ke dalam dunia rahasia yang penuh jebakan.

2. Our Man in Havana — Graham Greene

buku Our Man in Havana (britannica.com)

Tokoh utamanya, James Wormold, hanyalah seorang penjual vacuum cleaner yang tengah kesulitan finansial. Ketika MI6 mendatanginya dan menawarkan bayaran untuk laporan intelijen, ia menerimanya tanpa berpikir panjang. Masalahnya Wormold tidak punya intel apa pun, jadi ia mulai. mengarang semuanya.

Ia mengirim foto suku cadang vacuum cleaner sebagai “foto pangkalan militer rahasia,” dan kantor pusat di London justru percaya. Ketika kebohongan Wormold mulai menjadi kenyataan dan hal-hal yang ia karang tiba-tiba benar-benar terjadi, situasi berubah menjadi kacau. Novel ini menghadirkan kelucuan khas Graham Greene, tetapi tetap dibalut ketegangan spionase.

3. The Tailor of Panama — John le Carré

buku The Tailor of Panama (johnlecarre.com)

Harry Pendel, seorang penjahit elegan dengan masa lalu yang samar, direkrut MI6 untuk memberikan informasi tentang para kliennya yang kaya dan berpengaruh. Namun seperti Wormold, ia tidak punya apa pun untuk dilaporkan. Maka ia mulai menciptakan cerita-cerita politik penuh intrik dan berharap itu cukup untuk memuaskan para atasannya.

Tanpa sadar, kebohongan kecil itu justru berkembang menjadi konflik besar yang mengancam banyak orang. Le Carré pun membungkus kisahnya dengan nuansa politik yang lebih gelap, tetapi tetap mempertahankan elemen lucu dan ironisnya. Pendel adalah karakter yang memikat karena pintar, ceroboh, dan sering terjebak dalam trik yang dibuat sendiri.

4. The Amateur — Robert Littell

buku The Amateur (goodreads.com)

Charlie Heller adalah seorang kriptografer CIA yang sangat ahli membaca sandi, tapi sama sekali tidak cocok untuk pekerjaan lapangan. Ketika kekasihnya tewas dalam serangan teroris, ia menunggu organisasi besar ini membalas. Namun ketika CIA tampak enggan bergerak, Charlie memutuskan turun tangan sendiri. Masalahnya ia tidak punya keterampilan sebagai agen lapangan.

Justru inilah yang membuat ceritanya menarik. Charlie menggunakan kecerdikan dan kemampuan teknisnya untuk melawan para teroris, meskipun caranya sering tidak ortodoks dan kadang konyol. Namun langkah-langkah asal bisa itu membuatnya mendekati kebenaran dengan cara yang tidak pernah diprediksi oleh siapa pun.

5. The Wayward Spy — Susan Ouellette

buku The Wayward Spy (susanouellette.com)

Maggie Jenkins bekerja sebagai analis di Komite Intelijen Kongres dan bertunangan dengan seorang agen CIA. Ia mengenal dunia intelijen, tetapi sama sekali bukan tipe yang cocok untuk turun ke lapangan. Ketika tunangannya tewas dalam sebuah ledakan di Tbilisi, ia menunggu tindakan resmi dari pemerintah.

Ketika hal itu tak kunjung datang, Maggie yang masih dibutakan duka, memutuskan menyelidiki sendiri. Maggie bukan agen, dan keputusannya sering ceroboh, tetapi justru itulah yang membuat kisah ini terasa manusiawi. Novel ini lebih tenang dan realistis, memanfaatkan pengalaman Ouellette sebagai analis intelijen untuk membangun dunia spionase yang dekat dengan kenyataan.

6. The Travelers — Chris Pavone

buku The Travelers (chrispavone.com)

Will Rhodes adalah jurnalis perjalanan yang sering bepergian ke berbagai negara untuk menulis tentang hotel mewah dan anggur terbaik. Hidupnya tampak glamor, tetapi ia sedang kesulitan keuangan. Ketika seseorang dari CIA merekrutnya untuk memberikan informasi tentang tokoh-tokoh berpengaruh yang ia temui, Will menerimanya tanpa berpikir panjang.

Sayangnya, ia terlalu polos untuk melihat jebakan yang sedang menunggu. Ketika Will menyadari bahwa informasi yang diminta darinya tampak janggal, ia mulai meragukan identitas orang-orang yang merekrutnya. Apakah mereka benar dari CIA atau organisasi lain yang jauh lebih berbahaya? Twist demi twist membuat novel ini seperti labirin penuh kejutan.

Keenam novel spionase ini menunjukkan bahwa tokoh utama tidak harus selalu sempurna, lihai, atau bergaya ala James Bond. Justru karakter yang polos, canggung, atau ceroboh sering menciptakan cerita yang lebih hidup dan tak terduga. Dari keenam kisah di atas, tokoh mana yang paling membuatmu penasaran untuk diikuti petualangannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team