Instagram.com/didikempot_official
Memang benar adanya, musik yang indah akan menyentuh hati siapa saja. Jika dulu campursari dianggap segmented dan hanya untuk kalangan tertentu, Didi Kempot berhasil meruntuhkan stereotipe itu. Perlahan tapi pasti, musiknya justru digandrungi generasi masa kini.
Lagu-lagunya dirasa relatable dengan remaja dan muda-mudi walau telah ada sejak mereka belum lahir. Tembang patah hati, cinta mati, dan pupusnya janji sangat dinikmati. Mereka melabeli diri sebagai Sobat Ambyar. Atau apabila lelaki disebut Sadboi, sementara perempuannya Sadgirl.
Didi Kempot merambah level baru lagi. Ia dinobatkan sebagai Godfather of Broken Heart. Pengayom jeritan para manusia yang lara akibat cinta. Musiknya melembutkan hati yang keras, liriknya meneduhkan rasa yang kebas. Lord Didi pun laris manis di berbagai event millennias. Sebut saja Synchronize Festival hingga Ngayogjazz, semua event bergengsi berebut mengangkatnya ke panggung mereka.
Didi Kempot sendiri masih punya rencana untuk menggelar konser akbar berjudul Ambyar Tak Jogeti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 Juli 2020. Maka tak heran jika kepergiannya yang secara mendadak pada Selasa (5/5) bak pukulan keras di hati setiap penikmat musiknya. Kini sang Maestro Didi Kempot telah meninggal dunia, di puncak karier, di saat Sobat Ambyar lagi sayang-sayangnya. Namun, setiap karya dan prestasinya jelas akan tetap hidup hingga roda waktu perputar nantinya.
Terbang tinggi Lord Didi.