Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Usopp (dok. Netflix/One Piece Live Action)

Syrup Village Arc menjadi arc ketiga dalam serial One Piece. Dalam arc ini, Luffy harus berhadapan dengan Kapten Bajak Laut Kucing Hitam, Kuro. Syrup Village Arc juga menjadi arc bergabungnya penembak jitu Topi Jerami, Usopp.

Seperti arc lainnya, Syrup Village Arc juga disajikan berbeda dalam live action jika dibandingkan dengan anime dan manga. Berikut ini adalah lima perbedaan One Piece live action vs. anime dalam Syrup Village Arc. Simak ulasan berikut.

1. Jango tidak muncul dalam live action

Jango (dok. Toei Animation/One Piece)

Jango adalah first mate Kuro dalam Bajak Laut Kucing Hitam. Dalam anime dan manga, dirinya memiliki peran yang penting dalam rencana Kuro. Jango adalah orang yang menggantikan Kuro selama dirinya menyamar menjadi pelayan Kaya.

Ketika hari yang direncanakan tiba, Jango dan krunya datang ke Desa Syrup. Di sana, dirinya juga sempat bertarung dengan Usopp dan krunya. Sayangnya, Jango sama sekali tidak dimunculkan dalam live action.

2. Koby datang ke Syrup Village

Koby (dok. Netflix/One Piece Live Action)

Dalam anime, Koby baru memiliki peran yang penting pada Water 7 Arc setelah diperkenalkan. Dirinya terakhir diketahui sedang dilatih oleh Garp dan Bogard. Namun, Koby memiliki peran yang lebih penting dalam live action.

Dalam live action, Koby juga hadir di Syrup Village untuk menangkap bajak laut. Dirinya bahkan sempat berbincang dengan Kaya dan Kuro di sana. Hanya saja, Koby belum menyadari bahwa Kuro adalah bajak lautnya.

3. Penyebab penyakit Kaya

Kaya (dok. Netflix/One Piece Live Action)

Baik dalam anime maupun live action, Kaya ditampilkan menderita penyakit yang serius. Namun, penyebab penyakit Kaya berbeda dalam anime dan live action. Dalam anime, penyakit Kaya berasal dari stres dan depresinya.

Sementara itu, dalam live action, penyakit Kaya adalah bagian dari rencana Kuro. Kaya diracuni oleh Kuro secara perlahan. Sayangnya, Kaya tidak menyadari hal tersebut karena dirinya percaya kepada Kuro.

4. Bagaimana Topi Jerami berjodoh dengan Going Merry

Going Merry (dok. Netflix/One Piece Live Action)

Baik dalam anime maupun live action, Going Merry tetap menjadi kapal pertama Topi Jerami. Hanya saja, cara Luffy mendapatkannya sangat berbeda. Dalam anime, Kaya memberikan Going Merry kepada Topi Jerami sebagai ucapan terima kasih karena telah menyelamatkan Desa Syrup dari Kuro.

Namun, ini berbeda dalam live action. Dalam live action, Kaya tidak memberikan Going Merry secara cuma-cuma. Luffy tertarik dengan Going Merry dan meminta Kaya untuk menjualnya kepada Luffy.

5. Pertarungan di rumah Kaya

Kapten Kuro (dok. Netflix/One Piece Live Action)

Perubahan terbesar dalam Syrup Village Arc terdapat pada pertarungan melawan Bajak Laut Kuro. Dalam anime dan manga, pertarungan melawan Kuro terjadi di berbagai lokasi, kecuali rumah Kaya. Sementara itu, dalam live action, pertarungan terakhir terjadi di rumah Kaya.

Setelah Kuro mengungkapkan rencananya, Kuro langsung mengunci rumah Kaya untuk membunuh Kaya. Di sini Kuro kemudian bertarung dengan Luffy. Sementara itu, Zoro juga terlibat dalam pertarungan dengan sekutu Kuro di rumah Kaya.

Memang sangat disayangkan karena ada beberapa materi yang dihilangkan dan diganti. Meski begitu, hal tersebut tentunya dilakukan untuk membuat seri lebih menarik. Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang kelima perbedaan di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha