[OPINI] Penerapan Zero-Waste yang Justru Malah Salah Kaprah

Zero-waste adalah gerakan manusia dengan tujuan utama menghasilkan nol sampah. Makin populer di kalangan warganet, gaya hidup zero-waste kian lama mendapat perhatian seiring dengan meningkatnya kesadaran manusia terhadap pemanasan global dan kondisi bumi yang tidak sehijau dulu. Gerakan ini tentu memiliki itikad yang baik, yaitu menghindari masalah sampah di bumi; terutama sampah yang susah terurai seperti plastik. Sayangnya, niat baik gerakan ini kerap dilakukan dengan tindakan yang salah.
1. Belanja karena zero-waste
Dewasa ini, banyak orang menggunakan ‘zero-waste’ sebagai alasan untuk berbelanja. Sedotan dan tempat makan stainless steel, tumblr minum bermerk, tas ramah lingkungan, dan alat-alat penunjang zero-waste memang mudah ditemukan secara online. Berbagai brand penyumbang sampah besar seperti restoran cepat saji dan kedai kopi juga beramai-ramai menjual alat ‘minim sampah’. Banyak orang-orang yang beranggapan bahwa mereka harus memiliki alat-alat tersebut untuk bisa melaksanakan gaya hidup zero-waste. Lantas, banyak orang menjadi gemar berbelanja barang-barang tersebut dengan dalih ingin menjadi pejuang zero-waste. Akibatnya, manusia terjebak dalam siklus konsumerisme dan menjadi konsumtif.