Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
poster film Orphan: First Kill (dok. Paramount Players/Orphan: First Kill)

Sebagai penggemar film, kamu pasti masih ingat dengan Orphan (2009), dong? Yap, film horor arahan Jaume Collet-Serra tersebut ikonik banget berkat Esther (Isabelle Fuhrman), wanita psikopat pengidap hipopituitarisme yang menyamar jadi bocah berumur 9 tahun.

Kesuksesan Orphan menggugah Paramount Players, selaku salah satu rumah produksi, untuk membuat film prekuelnya. Bertajuk Orphan: First Kill (2022), film yang masih menghadirkan Fuhrman sebagai bintang utama ini telah tayang di bioskop sejak 31 Agustus kemarin.

Dengan jarak 13 tahun dari film pertama, apakah Orphan: First Kill mampu menandingi keseraman pendahulunya? Supaya gak penasaran, simak review film Orphan: First Kill yang hadirkan plot twist tak terduga berikut ini, yuk!

1. Opening Orphan: First Kill soroti kehidupan Esther di RSJ

Isabelle Fuhrman dalam film Orphan: First Kill (dok. Paramount Players/Orphan: First Kill)

Dalam film pertamanya, latar belakang mengenai Esther hanya disebutkan sekilas ketika Kate (Vera Farmiga) dihubungi oleh pihak rumah sakit jiwa (RSJ) tempat Esther dirawat dulu. Selaku prekuel, Orphan: First Kill memperlihatkan kepada penonton kehidupan Esther—dipanggil dengan nama aslinya, yakni Leena Klammer—di Saarne Institute.

Nuansa menegangkan berhasil dibangun oleh William Brent Bell (The Boy), selaku sutradara, sedari awal. Saat Leena, yang dicap sebagai pasien paling berbahaya, memanipulasi dan membunuh secara brutal dua penjaga dan seorang terapis seni di RSJ tersebut.

Saat itulah ia menemukan sebuah iklan tentang Esther Albright, bocah Amerika yang menghilang bertahun-tahun. Merasa hal tersebut adalah kesempatan emasnya untuk keluar dari Estonia, Leena nekat menyamar dan mengaku kepada polisi kalau dirinya adalah Esther Albright.

2. Babak kedua film yang penuh kejutan, plot twist-nya gokil!

Editorial Team

Tonton lebih seru di