Ngayogjazz rutin digelar setiap tahun pada bulan November di Yogyakarta dengan lokasi penyelenggaraan yang selalu berpindah dari satu desa wisata ke desa wisata lainnya. Untuk tahun ini Ngayojazz dilaksanakan pada Sabtu, 17 November 2018 bertempat di desa wisata Gilangharjo, Pandak, Bantul.
Tak ayal lagi Ngayogjazz merupakan festival jazz gratis terbesar di tanah air. Bayangkan saja, pada Ngayogjazz 2018 ini ada 7 panggung yang disiapkan dengan 6 panggung untuk menampilkan artis-artis jazz dan 1 panggung yang dikhususkan bagi pergelaran seni budaya garapan penggiat seni masyarakat setempat.
Sedikit saran, karena setiap panggung menggelar penampilan pada saat yang bersamaan, alangkah baiknya bila jauh-jauh hari kamu susun semacam jadwal pribadi terlebih dahulu mengacu pada run down setiap panggung.
Jadwal pribadi sebaiknya disusun berdasarkan waktu penampilan, artis jazz yang diminati untuk disimak penampilannya dan nama panggungnya. Jadwal pribadi ini sangat ampuh menghadapi kebingungan saat kamu sudah berada di area festival.
Pergelaran pada setiap panggung dimulai dari jam 13.00 wib sampai dengan jam 22.30 wib. Pergelaran penutup, dengan menampilkan bintang utama, dipusatkan pada satu panggung.
Pada Ngayogjazz 2018 pergelaran penutup berlangsung di Panggung Jagabaya, dari sekitar jam 22.30 wib sampai dengan jam 23.30 wib, menampilkan maestro jazz Idang Rasjidibersama grupnya Idang Rasjidi and His Next Generation dengan bintang tamu vokalis jazz Margie Segers dan Tompi.
Selain yang disebutkan diatas, beberapa artis jazz ternama tanah air tampil di Ngayogjazz 2018 diantaranya Syaharani and Queenfireworks, Nita Aartsen dan Tohpati Bertiga. Dari luar negeri tampil Kika Sprangers Quartet (dari Belanda) dan Rodrigo Parejo Quartet (dari Spanyol). Beberapa grup jazz yang berasal dari berbagai komunitas jazz, sebut saja komunitas jazz dari Yogyakarta, Semarang, Trenggalek dan Lampung turut memeriahkan.
Dilihat dari beberapa kali Ngayogjazz yang selalu digelar di desa wisata, sepertinya salah satu konsep Ngayogjazz itu ingin mengganti pandangan yang berkembang pada sebagian masyarakat bahwa jazz itu ekslusif, jazz hanya untuk kalangan menengah ke atas.
Kalau melihat historis kelahirannya, jazz justru adalah musik rakyat. Upaya Ngayogjazz dalam menempatkan jazz sebagai musik rakyat diwujudkan dalam bentuk festival jazz yang dipadukan dengan harmonis bersama pesta rakyat yang erat kaitannya dengan kearifan lokal.