Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arisu menyaksikan kematian Karube.
Arisu menyaksikan kematian Karube. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Intinya sih...

  • Chishiya rela menahan peluru demi melindungi Usagi. Ini menunjukkan tekadnya untuk berubah menjadi orang yang lebih baik.

  • Tatta mengorbankan tangan hingga nyawanya agar tim Arisu bisa memenangkan permainan.

  • Chota dan Karube memilih mati agar Arisu dapat bertahan hidup dalam permainan mematikan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika seseorang terjebak dalam permainan kematian seperti dalam Alice in Borderland, wajar jika mereka kehilangan sisi kemanusiaan mereka. Bagaimanapun, insting manusia ialah bertahan hidup. Kadang, mereka bisa kehilangan hati nurani hanya untuk bisa bertahan hidup.

Meski begitu, hal tersebut tidak berlaku pada sederet karakter di bawah ini. Meski nyawa terancam, mereka tetap rela berkorban demi orang lain. Berikut lima pengorbanan paling heroik dalam Alice in Borderland. Yuk, simak ulasannya!

5. Chishiya melindungi Usagi dari Niragi

Chishiya ditembak oleh Niragi. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sebelum musim kedua memasuki episode terakhir, terjadi konflik antara Arisu dan Chishiya dengan Niragi. Ketika Arisu bertemu kembali dengan Chishiya, Niragi tiba-tiba menembak Chishiya. Niragi kemudian menantang mereka untuk melakukan permainan saling membunuh satu sama lain. 

Ketika Arisu menolak, Usagi tiba-tiba muncul dan mempertanyakan apa yang sedang mereka lakukan. Mengetahui bahwa Usagi adalah kelemahan Arisu, Niragi langsung mengarahkan pistolnya ke arah Usagi. Sementara Arisu berhasil menembak Niragi, sang penjahat sempat menarik pelatuknya. 

Namun, tanpa diduga, Chishiya menghalau peluru tersebut demi melindungi Usagi. Chishiya mengatakan bahwa dirinya sengaja berkorban demi Usagi karena dirinya ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Untungnya, peluru Niragi tidak mengenai titik vital Chishiya sehingga Chishiya berhasil selamat hingga akhir permainan.

4. Kazuya berkorban demi Arisu

Kazuya (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Kazuya memberikan kita pelajaran untuk tidak menilai buku dari sampulnya. Sekilas, Kazuya memang terlihat jahat mengingat dirinya adalah seorang Yakuza. Namun, siapa sangka jika Kazuya rela berkorban demi orang lain. 

Pada ronde kesembilan permainan Kick the Can, Kazuya dan Arisu menjadi dua orang yang tersisa dari kelompok Arisu. Sementara Kazuya bisa saja memenangkan permainan karena fisiknya yang kuat, ia membiarkan Arisu memenangkan ronde kesembilan karena kondisi Arisu yang terluka. Otomatis, Kazuya menjadi satu-satunya orang yang bertahan dari kelompok Arisu pada ronde terakhir. 

Ketika ronde terakhir dimulai, Kazuya sempat hampir berhasil memenangkan permainan. Namun, situasi menjadi sulit karena dirinya bertarung sendirian. Sayangnya, Kazuya gagal memenangkan permainan sehingga dirinya harus mati pada ronde terakhir. 

3. Aguni berkorban untuk membakar Niragi

Aguni berlari ke arah Niragi. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Seperti yang kita tahu, Witch Hunt merupakan permainan paling brutal yang pernah ada dalam Alice in Borderland. Berlangsung di markas Beach, permainan ini membuat para pemain kehilangan akal sehat sehingga mereka saling membunuh satu sama lain. Ketika para pemain tak kunjung menemukan si “penyihir”, Aguni mulai menembaki para pemain dengan membabi buta.

Ketika Niragi hendak menembak Arisu, Aguni tiba-tiba berlari ke arah Niragi dan menyeretnya ke dalam kobaran api. Pada titik ini, Aguni sempat diduga mati karena dirinya menerima beberapa tembakan dari Niragi dan jatuh ke dalam kobaran api. Namun, entah bagaimana, musim kedua mengungkapkan bahwa mereka berhasil selamat.

2. Tatta berkorban agar Arisu dan kelompoknya bisa memenangkan permainan

Tatta mengorbankan tangannya. (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Sejak pertama kali diperkenalkan, Kodai Tatta selalu dikenal sebagai sosok yang lemah dan penakut. Namun, dalam permainan Osmosis, Tatta membuktikan bahwa dirinya tidak ingin menjadi beban orang lain lagi. Permainan Osmosis sendiri pada dasarnya adalah permainan berebut poin.

Dalam permainan ini, Tatta bertugas untuk menjaga markas agar poin timnya tidak diambil musuh. Namun, karena Tatta takut oleh musuh, markas tim Arisu akhirnya kebobolan dan mereka kehilangan banyak poin. Sebagai penebusan dari rasa bersalahnya, Tatta melakukan aksi yang tidak terduga. 

Dengan menjepit tangannya pada pintu kontainer, Tatta sengaja menghancurkan tangannya agar dirinya bisa melepaskan gelangnya. Dengan begitu, tim Arisu bisa mencuri kembali poin yang hilang. Meski Arisu dan timnya berhasil memenangkan permainan, Tatta pada akhirnya mati karena kehabisan darah. 

1. Chota dan Karube berkorban agar Arisu bertahan hidup

kematian Daikichi Karube (dok. Netflix/Alice in Borderland)

Chota Segawa dan Daikichi Karube adalah sahabat Arisu. Mereka pergi ke Borderland bersama-sama. Pada awal musim pertama, Arisu harus menghadapi permainan yang kejam: Hide-and-Seek. Pada dasarnya, permainan ini memaksa para peserta untuk membunuh satu sama lain. 

Dalam permainan ini, ada 3 domba dan 1 serigala. Siapa saja yang berhasil bertahan sebagai serigala sampai akhir permainan akan memenangkan permainan. Mengetahui bahwa Hide-and-Seek hanya bisa dimenangkan satu orang, Chota dan Karube sepakat untuk mengorbankan diri mereka agar Arisu dapat bertahan hidup. 

Karakter-karakter di atas tidak membiarkan dunia yang kejam membuat mereka kehilangan hati nurani. Di Borderland, kadang mereka harus membunuh satu sama lain agar bertahan hidup. Namun, mereka justru memilih untuk berkorban agar orang lain dapat bertahan hidup. Jadi, dari kelima pengorbanan di atas, mana yang menurutmu paling heroik? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎