Avatar: Fire and Ash (dok. 20th Century Studios/Avatar: Fire and Ash)
Meski membuka jalan lebar untuk sekuel, James Cameron menegaskan bahwa Avatar: Fire and Ash merupakan penutup sebuah saga besar. Dalam wawancaranya dengan Gizmodo, Cameron menyebut film ketiga ini sebagai puncak cerita yang telah ia rancang sejak film pertama.
"Saya tidak menganggap Fire and Ash sebagai sekuel. Saya pikir itu adalah puncak dari sebuah saga. Saya lebih suka kata 'saga' daripada 'sekuel,' karena banyak arah cerita yang kami tuju sudah ada dalam struktur cerita aslinya. Jika Anda menganggap ini sebagai babak ketiga, saya rasa itu lebih tepat," ujarnya seperti dilansir ScreenRant (3/12/2025).
Sutradara 71 tahun itu membedakan pendekatannya dengan praktik sekuel Hollywood pada umumnya. Ia bahkan menyebut proyek lanjutannya sebagai "vaporware," merujuk pada besarnya skala dan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Ini (Avatar 4 & 5) adalah kisahnya sendiri. Ada awal, tengah, dan akhir yang terungkap di kedua film ini. Saat ini, keduanya masih berupa konsep yang belum terwujud," lanjutnya.
Jack Champion, pemeran Spider, juga menyatakan antusiasmenya terhadap kelanjutan saga ini. Ia mengaku sudah mengetahui ke mana arah cerita akan bergerak dan berharap film keempat dan kelima benar-benar terwujud. Hal ini masuk akal, mengingat Spider kini menjadi elemen kunci dalam dunia Avatar. Saga selanjutnya diprediksi akan lebih berfokus pada Spider, Kiri, Tuk, dan Lo'ak.
"Saya sangat berharap kita bisa membuat film keempat dan kelima, karena ini adalah cerita yang sangat luar biasa dan gila, yang menurut saya harus diceritakan," ucapnya.
Menariknya, Lo'ak kini mengambil alih peran narator dalam Fire and Ash, menggantikan Jake Sully. Ini menandakan pergeseran sudut pandang cerita. Bahkan, untuk film keempat, Kiri yang diperankan Sigourney Weaver dikabarkan akan menjadi narator, mempertegas bahwa era Jake sebagai pusat cerita perlahan bergeser ke generasi berikutnya.